JURNAL PALOPO- Aliansi Pemuda Radda, Luwu Utara melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokade jalan Trans Sulawesi, Senin 26 April 2021, Siang tadi.
Aksi unjuk rasa ini menyorot penanganan pasca banjir bandang yang hingga saat ini, dinilai lamban. Para Pengunjuk rasa bahkan menilai penanganan yang dilakukan pemerintah tidak jelas.
Banjir bahkan kerap melanda Radda Kecamatan Baebunta, saat hujan lebat turun. Hal ini membuat warga sekitar cemas akan keselamatan mereka.
Baca Juga: Berbeda dengan MUI, Plt Gubernur Sulsel Bolehkan Shalat Id di Lapangan Terbuka
Salah satu peserta aksi yang ditemui mengatakan, kenangan pahit banjir bandang sembilan bulan yang lalu masih teringat dengan jelas.
"Tepat 13 Juli 2021 banjir bandang menyapu Desa Radda, puluhan nyawa melayang dan ratusan rumah ambruk di hantam banjir," ucap Faisal.
Sembilan bulan telah berlalu, namun kini rasa takut masih mencekam. Bayangan jeritan keluarga korban yang meninggal dunia, masih jelas teringat.
"Namun sampai saat ini, luapan air sungai masih menghantui, banjir sering terjadi saat hujan lebat turun,"kata Faisal.
Baca Juga: Mengenal MV Swift Rescue Singapura, Kapal Penemu KRI Nanggala-402