JURNAL PALOPO- Kreasi unik lahir dari jari jemari siswa MTsN Kota Palopo.
Bagaimana tidak, sebuah pesawat terbang mainan disulap oleh siswa Palopo yang berusia 15 tahun.
Disaat rekan sebayanya disibukkan dengan gadget dan berselancar di dunia maya, siswa MTsN Palopo ini justru melahirkan sebuah karya yang unik.
Baca Juga: Diwarnai Hujan Deras, Lapas Kelas II A Palopo Geledah Kamar Napi, Barang Temuan Bikin Pangling
Muhammad Yusuf, itulah nama dari pelajar yang sukses membuat kerajinan tangan dengan bahan dari kotak nasi bekas (Sterofoam).
Saat ini Ucu, sapaan akrabnya duduk di kelas IX. Pesawat yang dirinya rakit itu, juga dilengkapi dengan sebuah dinamo dan remot kontrol.
Sebelum pesawat terbang mainan ini diciptakan, lebih dulu Ucu merakit sebuah kipas angin.
Bermodalkan tutorial di YouTube, dirinya mulai melakukan perakitan secara autodidak.
Baca Juga: Lapas Kelas II A Palopo Ajukan 515 Remisi Khusus Idul Fitri, Didominasi Pidana Khusus Narkotika
Ide cemerlang Ucu, muncul saat handphone miliknya rusak, pada awal Januari 2022 lalu.
Diketahui kenginan untuk membuat pesawat terbang, telah diniatkan sejak lama. Lebih tepatnya saat masih berusia lima tahun.
Dengan harapan membuat bangga orang tua, dan bisa masuk sekolah penerbangan.
"Saya sengaja kumpulkan uang jajanku, supaya bisa beli remot kontrol dan bahan lainnya,"kata Yusuf.
Baca Juga: Viral Dulu Menangis Kemudian! Pelajar di Palopo Ditangkap Polisi, 2 Diantaranya Tak Sempat Sahur
"Saya tidak mau minta uang di orang tua, cita-citaku juga mau masuk di penerbangan," ujarnya dengan penuh harap.
Pembuatan pesawat tentu saja tak sepenuhnya berasal dari kotak bekas makanan.
Tapi terdapat beberapa alat yang harus dirinya beli, untuk mendukung impian membuat pesawat.
Setelah lakukan beberapa kali percobaan, akhirnya Ucu mampu mewujudkan keinginannya.
Baca Juga: 123 Unit Motor 'Bali' Disita Polres Palopo, Pemilik Terancam Tanpa Kendaraan 3 Bulan
Capain luar biasa Ucu, turut diamini oleh Kepala Sekolah MTsN Palopo.
"Ini adalah hal yang luar biasa, dan semoga ini bisa memantik siswa lainnya untuk terus menggali dan mengembangkan potensinya,"ucap Nurdin.***