JURNALPALOPO.COM- Juninho Pernambucano yang pernah menjadi bagian tim nasional Brazil, buka-bukaan menyentil buruknya sistem pendidikan di negaranya.
Menurutnya pendidikan di negeri samba dominan mengajarkan cara menjadi kaya, bukan mengembangkan potensi diri.
Dikutip dari laman Pikiran-Rakyat.com, hal ini dilontarkan Juninho saat wawancara bersama The Guardian, Selasa (07/07/20).
Baca Juga: Real Madrid Menang 2-0 atas Alaves, Benzema Cetak Gol Penalti
Baca Juga: Makin Merajalela, Palopo Catatkan 9 Kasus Baru Virus Corona
Mega bintang PSG, Neymar dijadikan contoh potret bintang Brazil yang hanya pentingkan lembaran uang ketimbang perkembangan karirnya.
"Dia pindah dari Barcelona menuju PSG karena uang. Masalahnya adalah kultur serakah dan ingin meraup uang banyak, inilah yang diajarkan pada kami,"ucapnya.
Artikel ini telah tantang di Pikiran-Rakyat.com, dengan judul "Eks Pemain Brazil Singgung Neymar yang Lebih Mengutamakan Uang daripada Karir".
Diketahui, Neymar hijrah ke Paris Saint Germain (PSG) dengan mahar yang fantastis 222 juta euro. Mahar ini menjadi rekor pemain termahal dunia.
Baca Juga: Satu-satunya di Sulsel Terapkan Sertifikat Elektronik, DKISP Luwu Lakukan Studi Tiru Di Kab. Wajo
Baca Juga: Kemenkumham Provinsi Sulsel Tinjau Lokasi Pembangunan Lapas Kelas II Belopa di Desa Balubu
Baca Juga: Tak Hanya Sepeda Lokal, Sepeda Merek Brompton Paling Banyak Dicari
Meski demikian, Juninho tidak serta merta menyalahkan Neymar. Menurutnya masalah tetap pada sistem pendidikan yang buruk.
"Itu karena memang dia diajarkan begitu. Aku mesti membedakan Neymar antara sebagai pemain dan manusia,"terang Juninho.
Juninho menambahkan, sebagai pemain dia satu level dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
"Sebagai manusia, aku rasa dia harus lebih banyak belajar agar bisa berkembang. Saat ini dia hanya menjalankan apa yang diajarkan,"terangnya.
Baca Juga: Perempuan yang Hendak Robek Al-Qur'an, Akhirnya Diringkus Polres Pelabuhan Makassar
Baca Juga: Kader GAM Aksi Seorang Diri di Mapolres Palopo, Tuntut Oknum Polres Wakatobi di Proses
Baca Juga: News Video: Press Release BNN Kota Palopo Saat Ungkap Jaringan Narkotika Pekanbaru
Eks Olympique Lyon, yang kini menjabat sebagai direktur olahraga klub Lyon mengatakan, pendidikan di Eropa dan Brazil sangat jauh perbedaanya. Hal itu dirasakan saat berkarir di Prancis.
"Di Brazil kami hanya diajarkan untuk uang. Tapi di Eropa mentalitas berbeda. Secara tak sadar, aku pun pernah berambisi pindah ke klub besar bukan menikmati karir,"
"Aku diajarkan untuk pergi ke klub yang membayarku paling tinggi, itulah yang diajarkan pada orang-orang di Brazil," Tutup Juninho yang kini menetap di Prancis.***
(Sumber Pikiran-Rayat.com/Rio Risky Pangestu)