Kisah Ruud Gullit, Maestro Rambut Gimbal Belanda yang Menanduk Wasit dan Hujat Wartawan

- 28 Juni 2024, 13:31 WIB
Kisah Ruud Gullit yang Menanduk Wasit dan menghujat wartawan di konferensi pers.
Kisah Ruud Gullit yang Menanduk Wasit dan menghujat wartawan di konferensi pers. /Design by JurnalPalopo.Com/

Kepemimpinan di lapangan dan dedikasinya untuk sepakbola menjadikannya panutan bagi banyak pemain muda.

Gullit juga sering mendapatkan kartu kuning dan merah karena tekel keras dan perilakunya yang temperamental.

Pada tahun 1988, ia dikeluarkan dari lapangan setelah menendang pemain Sampdoria, Gianluca Pagliuca, pada wajah.

Pada tahun 1993, ia menanduk wasit pertandingan Chelsea-Manchester United, Graham Poll, setelah menerima kartu merah.

Baca Juga: Zico Sang Legenda Sepak Bola Brasil yang Tak Terlupakan, Si Raja Assit tanpa Gelar Piala Dunia

Gullit juga terkenal dengan sikap yang blak-blakan dan sering mengkritik media secara terbuka.

Pada tahun 1987, ia menyebut wartawan "bajingan" dalam sebuah konferensi pers.

Pada tahun 1996, ia didenda oleh FA karena komentarnya tentang wasit Premier League.

Keputusan Gullit untuk meninggalkan AC Milan dan bergabung dengan Chelsea pada tahun 1992 dianggap sebagai pengkhianatan oleh banyak fans AC Milan.

Baca Juga: Revolusi Paul Munster: 6 Pemain Asing Persebaya Surabaya Komplit, 3 Nama Belum Diumumkan Secara Resmi

Halaman:

Editor: Sari Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah