Kepemimpinan di lapangan dan dedikasinya untuk sepakbola menjadikannya panutan bagi banyak pemain muda.
Gullit juga sering mendapatkan kartu kuning dan merah karena tekel keras dan perilakunya yang temperamental.
Pada tahun 1988, ia dikeluarkan dari lapangan setelah menendang pemain Sampdoria, Gianluca Pagliuca, pada wajah.
Pada tahun 1993, ia menanduk wasit pertandingan Chelsea-Manchester United, Graham Poll, setelah menerima kartu merah.
Baca Juga: Zico Sang Legenda Sepak Bola Brasil yang Tak Terlupakan, Si Raja Assit tanpa Gelar Piala Dunia
Gullit juga terkenal dengan sikap yang blak-blakan dan sering mengkritik media secara terbuka.
Pada tahun 1987, ia menyebut wartawan "bajingan" dalam sebuah konferensi pers.
Pada tahun 1996, ia didenda oleh FA karena komentarnya tentang wasit Premier League.
Keputusan Gullit untuk meninggalkan AC Milan dan bergabung dengan Chelsea pada tahun 1992 dianggap sebagai pengkhianatan oleh banyak fans AC Milan.