Makna Dibalik Peringatan Fakultatif St. Norbertus pada Kalender Liturgi Katolik Selasa 6 Juni 2023

- 5 Juni 2023, 23:33 WIB
Makna dari peringatan Fakultatif kepada St. Norbertus berdasarkan kalender Liturgi Katolik Selasa 6 Juni 2023
Makna dari peringatan Fakultatif kepada St. Norbertus berdasarkan kalender Liturgi Katolik Selasa 6 Juni 2023 /sspiehs3/Pixabay

Akan tetapi lambat laun hatinya tertarik kepada kesenangan duniawi, ia mulai meninggalkan hidup bakti kepada Tuhan dan pergi ke istana Kaisar Jerman, Hendrik V. Di sana ia hidup sebebas-bebasnya tanpa mau mengindahkan lagi hukum-hukum Allah.

Tapi semua yang dialami Norbertus tidak mengaburkan rencana Tuhan atas dirinya. Pada usia ke-30 tahun, ia mengalami suatu peristiwa ajaib dari Tuhan. Ketika sedang berpergian ke suatu tempat maksiat, ia terlempar ke tanah oleh kilat dari langit yang mengenai wajahnya. 

Ia terjatuh dari kudanya dan tidak sadarkan diri. Ketika mulai sadar lagi, ia bertobat dan menyesali perbuatannya yang bejat itu. Allah kembali menunjukkan keagungan-Nya atas diri Norbertus dengan cahaya-Nya yang ilahi.

Semenjak peristiwa itu, Norbertus kembali menjalankan latihan rohani yang keras di bawah pimpinan seorang Abbas Benediktin. Ia pun belajar dengan tekun hingga ditabhiskan menjadi imam. Sebagai seorang imam, ia juga bertugas mewartakan Injil dengan mengajar dan berkhotbah. 

Baca Juga: Bacaan Injil pada Liturgi Katolik Minggu 4 Juni 2023, Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Tetapi karena kebejatan hidup masa lalunya yang tidak patut dicontoh, ia dianggap sebagai seorang munafik. Atas ijin Sri Paus, Norbertus berangkat ke Prancis dan berkarya disana sebagai sebagai seorang imam di tengah-tengah umat sederhana di pedalaman. 

Harta bendanya dibagi-bagikan kepada kaum miskin dan ia sebaliknya menggantungkan hidupnya pada kebaikan para dermawan. Hidupnya yang miskin, saleh dan bersemangat rasul itu menarik banyak murid kepadanya. Atas anjuran Sri Paus, ia menetap disebuah lembah sunyi di Prancis, yang disebut Premontre. 

Di lembah ini, ia mendirikan sebuah biara yang bertugas mendidik dan memberi imam-imam yang saleh lagi cakap kepada umat terutama yang berada di pedalaman. Semangat pengabdiannya membawa umat kepada semangat hidup yang sesuai dengan cita-cita Injil dan mempertinggi ketertiban hidup imam di seluruh Eropa.

Pada waktu itu timbullah Antwerpen sebuah bidaah yang menolak Kekudusan Sakramen MahaKudus. Penganut aliran ini pernah menanamkan Hosti Kudus di dalam tanah yang kotor. Norbertus mendengar peristiwa ini, dan meminta agar orang menunjukkan tempat itu kepadanya. 

Halaman:

Editor: Eko Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x