Network
Ketika Zahra melihat Caca ia terkejut karena Caca sedang memakan pembalutnya yang penuh darah. Mata Caca saat itu merah menatap Zahra seperti kuntilanak. Zahra mulai berlari minta tolong.
Setibanya di kamar, Zahra mencoba tenang, senior mereka menanyakan apa yg terjadi. Zahra saat itu cuma bisa terdiam sambil mengingat wajah Caca.
Beberapa menit berlalu. Zahra menanyakan Caca yang ternyata sudah dipulangkan ke rumahnya. Sementara Zahra sendiri dilarikan ke UKS karena demam.
Singkatnya, Zahra mulai pulih dan kembali ke kamar, ia pun makan dengan teman sekamarnya. Mereka menanyakan kembali soal kejadian kemarin. Zahra akhirnya menceritakannya.
Senior mereka yang mendengar cerita tersebut baru memberitahu soal toilet yang dibelakang dan memang jika sudah pukul lima sore itu tidak diperbolehkan ke belakang. Adanya larangan itu karena sedari dulu memang angker dan disitulah sarang makhluk gaib.
Beberapa malam selanjutnya. Zahra mulai tidur mengarah ke lemari, malam itu Zahra ketindihan dan mendengar suara ketawa dan orang memukul. Sikat gigi Zahra juga terjatuh, tanpa sadar ia menghadap ke atas dan melihat wanita cantik berbaju merah dengan wajah pucat.
Setelah ditendang oleh teman tidurnya yang memang banyak goyang saat tidur. Zahra pun baru bergerak dan mulai berteriak mengatakan aku cantik dan menangis. Keesokan harinya Zahra ingin pulang dan minta pindah karena ketakutan. Namun orang tua menolaknya karena ia masih siswa baru.
Singkatnya, tibanya di rumah. Zahra mulai mandi dan membersihkan pembalutnya, nah lagi-lagi Zahra mendengarkan bisikan soal Caca yang memakan pembalut. Beberapa hari di rumah, Zahra kembali ke pesantren dan herannya seluruh santri berada di gerbang membersihkan.
