Mengenal MV Swift Rescue Singapura, Kapal Penemu KRI Nanggala-402

- 26 April 2021, 12:33 WIB
Kapal MV Swift Rescue milik Singapura punya peran temukan KRI Nanggala-402 yang tenggelam.
Kapal MV Swift Rescue milik Singapura punya peran temukan KRI Nanggala-402 yang tenggelam. /Tangkapan Layar Instagram.com/@indonesiatransportation

JURNAL PALOPO - Indonesia saat ini tengah berduka setelah kehilangan sebuah kapal selam, KRI Nanggala-402 bersama 53 prajurit terbaik Angkatan Laut.

KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam saat hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 lalu di perairan utara pulau Bali.

KRI Nanggala-402 baru ditemukan beberapa hari kemudian dengan kondisi badan kapal terbelah menjadi tiga bagian.

Baca Juga: Teori Tentang Sosok Kashin Koji dalam Anime Boruto, Anggota KARA yang Mirip Jiraiya

Adalah kapal Singapura MV Swift Rescue yang menemukan puing-puing dari KRI Nanggala-402 di dasar laut dengan kedalaman 835 meter.

Berikut ini beberapa fakta menarik dari kapal MV Swift Rescue yang menemukan KRI Nanggala-402, dikutip dari Naval Technology, Senin,26 April 2021.

Meluncur pada November 2008

MV Swift Rescue adalah kapal jenis Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura dan diluncurkan pada November 2008 lalu. 

Baca Juga: Meghan Markle Siap Kembali ke Lingkungan Kerajaan Inggris Tapi dengan Satu Syarat

Kapal ini dibuat oleh ST Marine yang merupakan anak perusahaan dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering) yang menghabiskan anggaran 400 juta USD atau sekitar Rp 5,7 triliun.

Pertama di Asia Tenggara

Kapal ini berdimensi panjang 85 meter, lebar 18,3 meter dan kedalaman dek utama 7,5 meter yang dapat menampung hingga 27 awak.

Saat peluncurannya, MV Swift Rescue jadi kapal pertama milik AL di Asia Tenggara yang punya kapabilitas menyelamatkan awak kapal selam. 

Baca Juga: 6 Tips dan Trik Dekorasi Rumah Menyambut Hari Raya Idul Fitri

Teknologi penyelamatan

MW Swift Rescue dilengkapi dengan Submarine Rescue Vehicle DSAR 6, Transfer under Pressure room (TUP), Launch and Recovery System (LARS) Integrated Navigation & Tracking System, perangkat kendaraan bawah laut Remotely Operated Vehicle (ROV) hingga helipad. 

DSAR 6 SRV merupakan kapal selam yang dioperasikan dua orang kru yang bisa mengevakuasi awak dari kapal selam yang tenggelam dan dapat menampung 17 orang .

SRV diluncurkan dan dinaikkan kembali ke kapal MV Swift Rescue oleh sistem bernama LARS di buritan dek utama.

Baca Juga: Deretan Insiden Bencana di Indonesia yang Terjadi Sepanjang Tahun 2021

Dengan panjang 9,6 meter, DSAR 6 bisa mencapai kedalaman 500 meter dari permukaan laut ke lokasi kapal selam. 

Ruang Transfer under Pressure (TUP) yang dipasang di SSRV dapat menampung maksimal 40 anggota. 

Ini memberikan perawatan medis instan dan memungkinkan transfer pelaut yang diselamatkan dari DSAR 6 ke Swift Rescue.

Sistem ROV pada MV Svift Rescue akan membantu kru menemukan dan melihat lokasi kapal selam yang terlacak.

Baca Juga: Polisi Bubarkan Jakmania yang Berkerumun di Bundaran HI untuk Merayakan Kemenangan Persija Jakarta

Sementara fasilitas helipad di MV Swift Rescue berguna untuk mengantarkan para awak kapal selam yang selamat agar bisa di evakuasi ke fasilitas medis yang lebih baik dengan helikopter.

Perawatan sementara bisa dilakukan di atas kapal karena ada rumah sakit di dalamnya dengan 18 kasur.

MV Rescue Swift juga dilengkapi dengan perahu cepat berkapasitas 50 orang yang memudahkan evakuasi korban bila dalam kondisi kritis.

Sumber daya MV Swift Rescue

Baca Juga: Manchester City Juara Piala Liga Inggris Empat Kali Beruntun, Usai Bungkam Tottenham hotspur 1-0

MV Swift Rescue memiliki dua mesin diesel MAN 2040kW, tiga generator Caterpillar 1,360kW, baling-baling penggerak CPP Kort dan generator darurat 95kW sebagai sumber daya untuk menjalankan kapal. 

Kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 12 knot dan dapat beroperasi terus menerus sampai 28 hari.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x