F-35 Punya Sistem Komputasi Canggih, Tapi Bukan Itu Alasan Kenapa Indonesia Sulit Mendapatkannya

3 November 2021, 15:30 WIB
Jet tempur F-35 Lightning II diklaim sanggup kalahkan J-20 Mighty Dragon hingga Sukhoi Su-57 /Air Force Technology

JURNAL PALOPO - Indonesia sepertinya akan kesulitan jika ingin mendapatkan ket tempur F-35 buatan Amerika Serikat.

Pasalnya, selain harganya yang mahal yakni sekitar US$100 juta per unit, pesawat ini juga sangat diandalkan oleh Angkatan Udara AS.

Selain itu, Indonesia juga bukan sekutu AS karena hanya sekutu terdekatnyalah yang diperbolehkan menggunakan jet tempur F-35 ini.

Baca Juga: Seberapa Sehat Udang jika Dikonsumsi? Semua Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Crustacea Satu Ini

Jika Indonesia tetap ngotot memiliki F-35, pemerintah mesti melakukan lobi-lobi rumit serta dana yang sangat besar untuk bisa mendapatkan pesawat tersebut.

Lantas, apa yang membuat Indonesia tertarik memiliki F-35?

F-35 dapat terbang dengan kecepatan mach 1.6 dan dapat membawa muatan internal empat senjata tanpa mengurangi kemampuan silumannya.

Pesawat ini juga dapat dilengkapi dengan enam senjata tambahan yang dipasang pada cantelan eksternal.

Baca Juga: Buat Amerika Ketar-ketir, China Terus Berkembang dengan Meluncurkan Jet Tempur J-31

F-35A juga dilengkapi dengan meriam internal 4-barel 25mm yang tersembunyi di balik pintu kecil untuk meminimalkan pengembalian radar.

Muatan senjata standar dari ketiga varian F-35 mencakup dua rudal udara-ke-udara AIM-120C/D dan dua bom berpemandu GBU-32 JDAM seberat 1.000 pon, yang memungkinkan F-35 untuk menyerang target udara dan darat.

Selain itu, kemampuan F-35 yang mampu lepas landas dan mendarat vertikal membuatnya unggul dari para pesaingnya.

Tapi bukan kecepatan dan daya tembak F-35 yang menjadi daya tariknya, melainkan daya komputasi.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Orang Lebih Memilih Hidup Sendiri karena Dianggap Lebih Baik untuk Kesehatan dan Jiwa

Ini yang membuat F-35 kemudian dikenal sebagai "quarterbacks in the sky" atau "komputer terbang".

“Tidak pernah ada pesawat yang memberikan kesadaran situasional sebanyak F-35,” kata Mayor Justin Lee, seorang instruktur pilot F-35 Angkatan Udara dikutip dari Popular Mechanics.

Tidak seperti jet tempur sebelumnya, F-35 menggunakan kombinasi head-up display dan augmented reality berbasis helm untuk menyimpan informasi penting secara langsung di bidang pandang pilot.

Kokpit F-35 mendukung layar sentuh besar dan sistem tampilan yang dipasang di helm yang memungkinkan pilot melihat informasi waktu nyata.

Baca Juga: Jarang Olahraga, tapi 6 Zodiak Ini Justru Memiliki Tubuh Atletis, Apakah Anda Termasuk?

Helm ini juga memungkinkan pilot untuk melihat langsung ke dalam pesawat, berkat Distributed Aperture System (DAS) F-35 dan rangkaian enam kamera inframerah yang dipasang secara strategis di sekitar pesawat.

F-35 juga mampu mengumpulkan informasi dari berbagai sensor yang terletak di pesawat dan dari informasi yang bersumber dari kendaraan darat, drone, pesawat lain, dan kapal terdekat. 

Berkat arsitektur perangkat lunak yang dirancang, memungkinkan F-35 sering menerima pembaruan, meski bentuk pesawat tetap sama, tetapi fungsinya telah berubah secara radikal.

Pesawat yang kita kenal sekarang sebagai F-35 dibangun untuk memenuhi tuntutan beberapa kekuatan tempur dengan satu pesawat berkemampuan tinggi.***

 

 

 

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Popular Mechanics

Tags

Terkini

Terpopuler