Kisah Sukses Ming Chee Chuang, Pengusaha Tionghoa Penemu Coklat Silverqueen

2 Juli 2021, 11:40 WIB
Kisah Sukses Ming Chee Chuang, Pengusaha Tionghoa Penemu Coklat Silverqueen //Instagram @silverqueenid

JURNAL PALOPO- Bila Anda salah satu pecinta coklat, tentu tidak asing dengan Coklat Silverqueen yang merupakan prodak asli Indonesia.

Memiliki rasa yang manis dengan berbagai isian kacang seperti mede, dan almond, menjadikan coklat silverqueen salah satu cemilan yang digemari oleh semua kalangan.

Tapi taukah Anda dibalik manisnya coklat tersebut ternyata terdapat kisah sukses dari pendirinya yang bernama Ming Chee Chuang. Ini bisa menjadi inspirasi Anda dalam memulai usaha.

Baca Juga: Kisah Sukses Sanawi, Pria Tanpa Ijazah yang Kini Jadi Pengusaha Es Krim Beromset Miliaran

Silverqueen diciptakan oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ming Chee Chuang, yang berasal dari Burma atau disebut Myanmar, dan membeli perusahaan cokelat NV Ceres dari orang Belanda.

NV Ceres sendiri merupakan perusahaan milik orang Belanda yang ada di garut dan dijual dengan harga yang cukup murah, pada saat Jepang mulai menjajah Indonesia.

NV Ceres akhirnya dibeli oleh Ming Chee Chuang yang saat itu tinggal di bandung, sekitar tahun 50-an dan mengganti namanya menjadi PT Perusahaan Industri Ceres.

Setelah mengganti namanya sang pemilik mulai mencoba peruntungan, dengan membuat coklat di tahun 1950 dalam bentuk batangan.

Baca Juga: Kisah Sukses Arifin Panigoro, Anak Penjual Kopiah yang Menjelma Jadi Raja Minyak Indonesia

Meski usahanya sempat diragukan dikarenakan iklim tropis di Indonesia yang membuat coklat sulit untuk bertahan lama dalam bentuk batangan.

Tetapi Ming Chee Chuang tidak habis akal, dirinya mulai mencoba mencampurkan dengan kacang mede yang membuat coklat Silverqueen terlihat kuat.

Seperti pengusaha lainnya, Ming Chee Chuang juga menemukan beberapa tantangan dalam menjalankan usahanya tersebut, seperti pada saat pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai Program Benteng (program untuk membina pengusaha Indonesia, dalam hal ini adalah kelas pengusaha Pribumi – Non Tionghoa).

Program tersebut dicanangkan berdasarkan adanya tekanan politis, agar kekuasaan ekonomi diambil dari perusahaan swasta Belanda yang masih ada di Indonesia saat itu.

Baca Juga: Kisah Sukses Hardy Classic, Berkat Sedekah Mantan Pemulung Jadi Pengusaha Bengkel Mobil Mewah

Bahkan, melalui Program Benteng tersebut ditentukan bahwa paling tidak 70 persen dari pemegangan saham perusahaan harus dimiliki oleh bangsa Indonesia asli.

Hal ini tentu tidak membuat Ming Chee Chuang, berputus asa dan sebaliknya menjadikan hal tersebut tantangan dalam menjalankan usahanya.

Terbukti pada saat Konferensi Asia Afrika (KAA) di tahun 1955 dan Ming Chee Chuang mendapatkan pesanan yang lumayan banyak untuk dihidangkan kepada para tamu undangan.

Bahkan Presiden Soekarno pada saat itu tidak ingin makan cokelat selain buatan Ming Chee Chuang, hal ini juga yang menjadikannya alasan memindahkan perusahaannya dari Garut ke Bandung.

Baca Juga: Kisah Sukses Ahmad Sahroni, Mantan Tukang Semir yang Kini Jadi Crazy Rich Tanjung Priok

Salah satu kesuksesan Coklat Silverqueen adalah berhasil dikenal luas hingga mancanegara, bahkan di tangan generasi kedua Ming Chee Chuang, perusahaan tersebut mendirikan perusahaan baru bernama Petra Food yang kantor pusatnya terletak di Singapura.

Kini berbagai merek produk andalan dikenal luas dari perusahaan tersebut, disamping coklat Silverqueen antara lain adalah Delfi, Ritz, Biskuit Selamat, Chunky, Wafer Briko, Top dan Meises Ceres.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler