Piala Adipura 2022 Menanti, DLH Palopo Andalkan TongKAT YBS-FBM Sebagai Inovasi Pengelolaan Sampah

- 6 Agustus 2022, 10:00 WIB
Sosialisasi Inovasi TongKAT YBS-FBM, di Kabupaten Gowa.
Sosialisasi Inovasi TongKAT YBS-FBM, di Kabupaten Gowa. /Muh. Ishari/

JURNAL PALOPO- Piala Adipura 2022 Menanti, DLH Palopo Andalkan TongKAT YBS-FBM Sebagai Inovasi Pengelolaan Sampah.

Piala Adipura 2022 kembali bergulir, Palopo lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai bersolek, termasuk menjalin kerjasama dengan YBS-FBM guna menjadikan TongKAT sebagai salah satu inovasi.

Terpilihnya TongKAT YBS-FBM oleh DLH Palopo, tidak lepas dari aturan yang mewajibkan peserta mengikutkan inovasi pengelolaan sampah sebagai salah syarat ikut serta dalam Piala Adipura 2022.

Baca Juga: Healing Berujung Maut! Pelajar di Kota Palopo Tewas Mengenaskan, Buntut Abaikan Nasehat Sahabat

Inovasi dari Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) bersama Forum Belajar Mapaccing (FBM) sebagai Learning Forum itu diusulkan masuk menjadi salah satu poin penilaian dalam event Piala Adipura 2022 di Kota Palopo.

Kabar baik itu disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLHK, Andi Muh Asnawi bersama Staf DLHK. Proses penilaian Adipura bergulir serentak di Indonesia dari Agustus hingga Oktober 2022.

Kunjungan pihak DLHK diterima Ketua YBS Palopo, Abul Malik Saleh didampingi Program Manager YBS untuk USAID MADANI, Muh. Ishari.

Baca Juga: Takraw Hingga Saritilawa Warnai Dharma Karya Dhika, Lapas Palopo Tuan Rumah Pekan Olahraga dan Seni Narapidana

"Kami meminta kepada YBS untuk bekerjasama, terutama dalam hal inovasi yang selama ini mereka galakkan. Seperti TongaKAT (Tong dan Kotak Ajaib Terpadu). Ini akan jadi andalan dalam pengelolaan sampah di Palopo,"jelas Kabid Pengelolaan Sampah, Andi Muh. Asnawi.

"Kami jugakan menyampaikan pada tim penilai, jika Palopo ini ada pendamping lingkungan (YBS) yang punya Inovasi luar biasa,"tuturnya.

Lebih jauh dirinya juga sangat mendukung penuh gerakan yang slama ini telah dilakukan YBS.

"Kita sangat support, minimal dengan keberadaan YBS sampah di Palopo bisa terurai serta masyarakat bisa paham bahwa sampah ini bisa bernilai rupiah,"kuncinya.

Baca Juga: Kuasa Hukum Tersangka Kasus Kejari Palopo Desak Polisi Profesional, Intervensi dan Hingga Bukti CCTV Diungkit

Sementara itu Abdul Malik Saleh, selaku Direktur Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) menyambut baik permintaan dari DLH.

"Soal kolaborasi tentu saja kita siap dan mendukung penuh langkah pemerintah untuk mewujudkan slogan Palopo Mapaccing Toda,"ujar Malik sapaan akrabnya.

Menurutnya inovasi tongkat ini telah berlangsung cukup lama, dan telah disosialisasikan diberbagai daerah bukan hanya di Palopo saja.

"Beberapa daerah di Sulawesi Selatan sangat tertarik dengan inovasi TongKAT. Bahkan beberapa permintaan dari berbagai daerah sudah masuk, untuk melakukan sosialisasi,"tutup Abdul Malik Saleh.

Baca Juga: Wah, Fenomena Citayam Fashion Week Kini Merambah ke Palopo, Netizen: Tidak Berfaedah

Diketahui TongKAT merupakan tempat pengolahan samoah organik rumah tangga, yang memiliki lima M.

- Memisahkan sampah organik, anorganik, dan sampah B3.

- Mengolah sampah organik rumah tangga.

- Memanfaatkan lalat BSF dan menghasilkan Larva Magot.

- Menghasilkan pupuk organik cair dan padat.

- Mengurangi timbulan sampah.

Hingga saat ini YBS Palopo telah menampung sampah dari para penggiat, kemudian dipilah berdasarkan kriteria dan jenisnya.

Baca Juga: 2 Tersangka Kasus Tewasnya Security Kejari Palopo DPO, Keluarga Korban Tekankan Hal Ini Pada Kepolisian

Setelah disortir, sampah rumah tangga ini selanjutnya akan dikirim ke Makassar untuk dijual.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x