JURNALPALOPO.COM - Manusia tercepat di dunia dan peraih delapan medali emas Olimpiade Usain Bolt dikabarkan positif terjangkit virus corona (Covid-19).
Saat ini Usain Bolt sedang melakukan karantina mandiri di kediamannnya di Jamaika.
Usain Bolt dinyatakan terjangkit Covid-19 seteLh ia merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-34 dan dihadiri beberapa bintang olahraga.
Baca Juga: Meleset, Sri Mulyani akui Asumsi Makro 2020 Tak Capai Target
Baca Juga: Bocah Viral karena Ekspresi Kocaknya, Posan Tobing Kontrak Alwiansyah di Labelnya
Baca Juga: Gelandang Anyar Barcelona, Miralem Pjanic Positif Terpapar Covid-19
Pengumuman terjangkitnya Usain Bolt disampaikan Kementerian kesehatan Jamaika pada Senin malam. Sebelumnya, Bolt sempat mengunggah sebuah video di media sosial yang menyebutkan dirinya sedang menunggu hasil uji virus corona.
Bolt yang pada hari Sabtu melakukan tes setelah pesta ulang tahunnya mengatakan ia tidak merasakan gejala apapun.
Namun begitu, ia mendesak kepada siapa saja yang dekat dengannya saat perayaan ulang tahunnya untuk segera melakukan tes dan mengarantina diri demi keselamatan mereka.
Bolt juga menerima banyak ucapan cepat sembuh namun tak sedikit yang menuduhnya bersikap ceroboh di tengah pandemi.
Baca Juga: Gisella dan Gempi Liburan ke Bali, Gading Martin di Ajak Ikut Berlibur
Baca Juga: James Maddison Perpanjang Kontrak Berdurasi Empat Tahun Bersama Leicester City
Baca Juga: Tinggalkan PSG, Thiago Silva Sepakati Kontrak Dua Tahun Bersama Chelsea.
Dikutip dari VOA Indonesia, menurut para pejabat di Jamaika, meningkatnya jumlah infeksi Covid-19 disebabkan oleh dibukanya kembali perbatasan internasional dan dibolehkannya perayaan-perayaan Hari Kemerdekaan dan Hari Emansipasi baru-baru ini.
Para pejabat juga mengatakan selain karena pembukaan tersebut, masyarakat Jamaika mengabaikan langkah-langkah pengamanan dari Covid-19 untuk membuat diri mereka sendiri dan orang-orang lain, termasuk di antaranya mengenakan masker dan menjaga jarak.
Hingga saat ini, Jamaika telah mengonfirmasi kasus infeksi di negara tersebut sebanyak 1.600 kasus lebih dan sedikitnya 16 kematian akibat virus corona.***