Disibukkan Pesawat Bekas, 18 Rafale Indonesia Masuk Jalur Produksi, Netizen: Ini Baru Ya Adik-adik

9 Januari 2024, 13:47 WIB
Jet tempur Rafale saat beraksi di angkasa. /Instagram @kemhanri

JURNALPALOPO.COM - Calon Presiden (capres) 01, Anies Baswedan pada debat ketiga mempertanyakan kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto maju sebagai capres yang diusung partai Gerindra dengan nomor urut 02.

Anies mempermasalahkan pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 milik Qatar yang rencananya akan dibeli Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: Sudah Ada yang Dapat Kompensasi 1,4 juta Dari Google? Wajib Pakai Hp Lawas Tipe Ini

Akan tetapi, Prabowo tidak menjelaskan secara rinci alasan rencana pembelian yang belakangan tidak direalisasikan.

Namun begitu berdasarkan beberapa sumber, alasan Prabowo membeli pesawat tersebut adalah untuk mengisi kekosongan.

Seperti diketahui, Angkatan Udara TNI telah mempensiunkan banyak jet tempur yang sudah usang.

Sehingga ada celah kosong yang harus segera diisi karena pesawat baru yang dipesan Prabowo tidak bisa langsung tersedia.

Baca Juga: Masalah Jet Tempur Bekas Jadi Bahan Gorengan, TPN Ganjar Soroti Kebijakan Prabowo Subianto

Tetapi pada kemarin hari, 8 Januari 2023 disitus dassault-aviation.com, menginformasikan bahwa tahap terakhir dari 18 Rafale yang telah dipesan Indonesia telah dimulai.

Jumlah ini menggenapkan pesanan pada tahap pertama dan kedua menjadi total 42 jet tempur Rafale.

Berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada Februari 2022, Indonesia akan mengakuisisi sebanyak 42 Rafale.

Menurut Dassault, keputusan Indonesia mengadopsi Rafale sebagai bagian dari pertahanan udaranya bukan hanya sekadar pengadaan, melainkan pilihan yang sangat strategis.

Baca Juga: Nah Loh! Akun Pengguna Google Bisa Diretas Tanpa Tahu Password-nya

Menurut Eric Trappier, Chairman dan CEO Dassault Aviation, pilihan ini tidak hanya tentang memperkuat kedaulatan dan operasionalitas Indonesia, tetapi juga tentang kemitraan yang kuat dalam sektor industri dan akademis.

"Komitmen kami untuk mendukung kemitraan ini sangat jelas, kami memiliki visi jangka panjang yang kuat terkait hal ini," tambahnya.

Dassault Aviation telah membangun reputasi yang diakui secara global dalam desain, pengembangan, penjualan, dan dukungan untuk beragam jenis pesawat selama satu abad terakhir.

Dari pesawat tempur Rafale hingga jet bisnis kelas atas seperti Falcon, serta pengembangan pesawat tak berawak militer dan teknologi ruang angkasa, perusahaan ini telah mengirimkan lebih dari 10.000 pesawat militer dan sipil ke lebih dari 90 negara.

Baca Juga: Tepisan Haikal Hassan Atas Serangan Anies ke Prabowo Subianto: Dia Gadai Tanah Loh Buat Anda

Netizen yang mengetahui hal ini kemudian melontarkan beragam komentar, salah satunya di akun Instagram @lembagakeris.

holocausssttt, "pesawat rafale BARU" ya adick2"

Oktayoga, "yang katanya 11/100"

Jika tak ada hambatan, jet tempur Rafale diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 2026 mendatang.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler