Smartcard dan Scan Wajah Hanya Hambur-hamburkan Uang

- 14 November 2020, 11:39 WIB
Gedung DPR RI.
Gedung DPR RI. /Dok. DPR/

JURNALPALOPO - Gedung DPR RI ke depan akan dipasangi smartcard dan teknologi pindai (scan) wajah bagi semua orang yang masuk ke kawasan bangunan perwakilan rakyat tersebut.

Namun, penerapan penggunaan smartcard dan teknologi pemindai wajah dinilai sebagai pemborosan atau menghambur-hamburkan uang.

Bin Firman Tresnadi selaku Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) menegaskan, mestinya, di saat kondisi ekonomi masih susah karena dampak pandemi Covid-19, semua lembaga melakukan pengetatan anggaran.

Baca Juga: Pejuang Masa Pandemi, Semua Orang Berperan Menekan Laju Penyebaran Covid-19

"Sekjed DPR ga punya sense of crisis. Sudah jelas situasi ekonomi sedang resesi, rakyat sedang susah.

"Seharusnya mereka melakukan pengetatan anggaran, mengencangkan ikat pinggang sebagai bukti empati terhadap rakyat.

"Bukan menghambur-hamburkan anggaran untuk hal-hal yang tidak urgent," katanya, Sabtu 14 November 2020.

Sebagai informasi, untuk masuk ke kawasan DPR RI, orang-orang akan melalui pemeriksaan yang sangan ketat.

Baca Juga: Untuk Pertama Kali, Trump akan Mengakui bahwa Biden Dapat Menggantinya

Orang yang hendak masuk pasti diperiksa barang bawaannya, diminta memperlihatkan ID, atau bagi yang tidak punya ID harus meninggalkan KTP untuk ditukar dengan kartu tanda pengenal tamu.

Belum lagi, di tiap gedung juga ada alat X-ray Security Scanner yang memindai isi tas atau bawaan setiap orang.

Bin menilai pengamanan yang dilakukan Pamdal DPR selama ini sudah mumpuni. Maka dari itu dia meminta Kesetjenan DPR untuk tidak merealisasikan proyek yang dinilainya hanya untuk menghamburkan uang tersebut.

"Memang anggota DPR terancam siapa sih? Mesti ada pengetatan masuk lingkungan DPR? Justru selama ini DPR lah yang mengancam rakyat dengan regulasi-regulasi yang membuat rakyat makin terpinggirkan," tukasnya.

Baca Juga: Empat Kali Lakukan Tes, Apakah Elon Musk Positif Covid-19?

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan, atas pertimbangan dari pimpinan, dan pertimbangan keamanan, pihaknya telah menerapkan ujicoba smartcard untuk semua orang yang berkunjung ke DPR, termasuk anggota DPR itu sendiri.

Indra merinci, smartcard tidak hanya digunakan untuk masuk ke kawasan DPR tapi juga dapat digunakan untuk transaksi nontunai, dan tiket KRL.

Selain itu, smartcard tersebut juga berguna untuk membatasi akses orang menuju ruangan di DPR. Tidak sembarangan gedung yang dapat diakses oleh orang lain.

Dengan begitu, lanjut Indra, setiap tamu, bahkan media yang ingin mengakses harus melapor dan punya janji terlebih dahulu, atau harus menyampaikan alasan yang jelas.

Baca Juga: Kenali Bahasa Tubuh Seseorang yang Menggambarkan Kepribadian, Antara Lain Mengelus Dagu

Lebih lanjut Indra memastikan bahwa protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 bakalan dijalankan dengan seksama.

Maka dari itu, setiap orang yang hendak masuk ke kawasan DPR akan diperiksa suhu tubuhnya, diwajibkan memakai masker, dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Adapun baru-baru ini, Indra juga berencana untuk menerapkan teknologi scan wajah bagi setiap orang yang hendak keluar masuk DPR.

Alasannya adalah untuk meningkatkan keamanan gedung parlemen. Hal tersebut juga sejalan dengan agenda eParlemen.***

Baca Juga: Hibur Anak-anak Korban Bencana Luwu Utara, Menteri Bintang Persembahkan Lagu 'Lestari Alamku'

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah