Smartcard dan Scan Wajah Hanya Hambur-hamburkan Uang

- 14 November 2020, 11:39 WIB
Gedung DPR RI.
Gedung DPR RI. /Dok. DPR/

Orang yang hendak masuk pasti diperiksa barang bawaannya, diminta memperlihatkan ID, atau bagi yang tidak punya ID harus meninggalkan KTP untuk ditukar dengan kartu tanda pengenal tamu.

Belum lagi, di tiap gedung juga ada alat X-ray Security Scanner yang memindai isi tas atau bawaan setiap orang.

Bin menilai pengamanan yang dilakukan Pamdal DPR selama ini sudah mumpuni. Maka dari itu dia meminta Kesetjenan DPR untuk tidak merealisasikan proyek yang dinilainya hanya untuk menghamburkan uang tersebut.

"Memang anggota DPR terancam siapa sih? Mesti ada pengetatan masuk lingkungan DPR? Justru selama ini DPR lah yang mengancam rakyat dengan regulasi-regulasi yang membuat rakyat makin terpinggirkan," tukasnya.

Baca Juga: Empat Kali Lakukan Tes, Apakah Elon Musk Positif Covid-19?

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan, atas pertimbangan dari pimpinan, dan pertimbangan keamanan, pihaknya telah menerapkan ujicoba smartcard untuk semua orang yang berkunjung ke DPR, termasuk anggota DPR itu sendiri.

Indra merinci, smartcard tidak hanya digunakan untuk masuk ke kawasan DPR tapi juga dapat digunakan untuk transaksi nontunai, dan tiket KRL.

Selain itu, smartcard tersebut juga berguna untuk membatasi akses orang menuju ruangan di DPR. Tidak sembarangan gedung yang dapat diakses oleh orang lain.

Dengan begitu, lanjut Indra, setiap tamu, bahkan media yang ingin mengakses harus melapor dan punya janji terlebih dahulu, atau harus menyampaikan alasan yang jelas.

Baca Juga: Kenali Bahasa Tubuh Seseorang yang Menggambarkan Kepribadian, Antara Lain Mengelus Dagu

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah