Pengadaan Vaksin Covid-19 Diperkirakan Mundur, Pemerintah Diminta untuk Tidak Terburu-buru

- 26 Oktober 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pixabay//Pixabay

JURNALPALOPO - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meminta agar pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 tidak terburu-buru dalam melaksanakan vaksinasi.

Ia mendorong pemerintah agar dapat mematangkan roadmap vaksinasi dengan baik dan sistematis mulai dari yang diprioritaskan sampai yang umum.

Ini dimaksudkan agar pendistribusian vaksin nantinya dapat dilakukan secara merata sesuai kebutuhan daerah.

 Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

"Pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 tidak terburu-buru dalam melakukan program vaksinasi dan terlebih dahulu memastikan keamanan serta kehalalan vaksin, yakni berdasarkan hasil pemeriksaan BPOM dan MUI, sehingga program vaksinasi berjalan aman dan efektif serta tidak ada penolakan dari masyarakat," kata Bamsoet, Senin 26 Oktober 2020.

Selain itu, Politisi Golkar ini juga meminta agar pemerintah dapat memprioritaskan kelompok-kelompok rentan dalam program vaksinasi, serta melakukan sosialisasi program vaksinasi tersebut kepada masyarakat agar dapat diketahui waktu dan tempat masyarakat mendapatkannya.

Namun begitu, kemungkinan penolakan dari masyarakat akan terjadi, Bamsoet mengharapkan, ada strategi untuk mengantisipasi jika terjadi penolakan dari masyarakat terhadap program vaksinasi.

"Komitmen pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk menjamin dan memastikan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat terbukti aman dan efektif," ungkapnya.

 Baca Juga: Survival Tingkat Dewa, Beberapa Spesies Ini Mampu Hidup Meski Tidak Makan dan Minum Dalam Waktu Lama

"Serta memenuhi janjinya untuk memberikan vaksin secara gratis khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu, sebagai upaya pemerintah memenuhi hak warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), mengatakan, vaksin Covid-19 dari China yang ditargetkan tiba pada November diperkirakan akan mundur.
 
Sebab, kata dia, vaksin tersebut harus dipastikan aman sebelum sampai ke masyarakat.

Dalam paparannya di acara yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang disiarkan secara live streaming pada Jumat, 23 Oktober 2020, LBP menyebut, ia baru saja ditelepon Presiden Jokowi untuk memastikan vaksin yang datang dari China (Sinovac) harus tetap melalui prosedur otorisasi.

 Baca Juga: Cara Memerahkan Bibir Hitam Secara Alami yang Bisa Anda Lakukan di Rumah

Dia memastikan, ketersediaan sudah bisa dipastikan ada. Namun, vaksin tersebut masih perlu screening dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Bukan karena barangnya, barangnya siap, tapi adalah emergency used authorization (izin penggunaan darurat) belum bisa dikeluarkan BPOM karena ada aturan-aturan, step-step yang harus dipatuhi," ujar Luhut.

Luhut mengaku sudah berkonsultasi dengan beberapa pihak seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Pihak ITAGI pun menyarankan untuk tidak terburu-buru untuk memasalkan vaksin tersebut.

"Dan itu presiden saya lihat tidak mau lari dari situ. Beliau (presiden) mengatakan keamanan nomor satu," kata Luhut.

 Baca Juga: Idol K-Pop Ini Ternyata Pernah Bersekolah di Sekolah Elit dengan Biaya yang Begitu Mahal

Hal senada juga di ungkapkan Ketua DPP Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia meminta pemerintah untuk tidak terburu-buru melakukan vaksinasi virus corona kepada masyarakat Indonesia.

Karena, vaksin Covid-19 yang diimpor pemerintah dari berbagai negara belum selesai pengujian keamanannya.

"Lebih baik hati-hati untuk menimbang vaksin yang cocok bagi rakyat Indonesia," ujar anggota DPR RI ini.

Sebelumnya, vaksin dianggap sebagai jawaban untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini.

 Baca Juga: Beda dengan yang Lain, Beberapa Idol Ini Memiliki Alergi Unik, Idola Anda Salah Satunya?

Namun, Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr. Adib Khumaidi, SpOT, mengatakan bahwa tak ada negara mana pun yang berani memastikan keberhasilan vaksin Covid-19.

"Covid-19 ini sesuatu yang baru, tidak ada, semua negara tidak ada yang berani memastikan bahwa dengan satu vaksin ini pasti berhasil," ujar Adib saat diskusi bersama Deddy Corbuzier dalam kanal YouTube.

"Satu hasil yang diharapkan (dari sebuah vaksin) adalah mempunyai efikasi yang paling bagus di antara 34 (kandidat) atau bahkan 10 produk (vaksin) yang siap," kata Adib.

Terpisah, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) berharap BPOM menjelaskan secara lengkap terkait vaksin Covid-19.

Baca Juga: Hindari Perilaku Seperti Ini Dalam Hubungan Agar Tidak Adanya Toxic Realitionship

Penjelasan ini diperlukan agar masyarakat mengetahui secara detail tentang vaksin tersebut sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

"Mana vaksin yang akan digunakan, seperti apa hasil uji klinisnya, apa saja temuan dan laporan yang harus menjadi perhatian.

"Terus apa saja keterbatasannya dan hal-hal terkait lainnya. Sama dengan ketika kemarin BPOM menguji laporan temuan obat Covid-19," kata Sekretaris Kompartemen Jaminan Kesehatan Pengurus Pusat Persi, Tonang Dwi Ardyanto.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya meminta masyarakat bersabar dan cermat dalam memilah dan menyikapi informasi perkembangan penanganan Covid-19, khususnya masalah vaksin.

Baca Juga: Sering Diolah Menjadi Masakan Lezat, 6 Manfaat Ceker Ayam Bagi Kesehatan

Satgas memastikan, informasi terkait perkembangan vaksin akan terus disampaikan.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah