Pasca Banjir Bandang yang Terjadi, Pemkab Sukabumi Kini Tetapkan Status Darurat Selama 7 Hari

- 23 September 2020, 13:16 WIB
Banjir Sukabumi
Banjir Sukabumi /BNPB

JURNALPALOPO.COM - Sebelumnya diberitakan hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya Sungai Citarik-Cipeuncit pada hari Senin, 21 September 2020 pukul 17.00 WIB.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengakitbakan banjir bandang terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam rangka penanganan darurat pascabanjir tersebut Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus melakukan aksi tanggap darurat yang melanda tiga kecamatan pada Senin, 21 September 2020.

Baca Juga: Susah Move on, ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Perempuan Setelah Putus dari Mantan

Baca Juga: Tanpa di Sadari, Berikut ini Hal-hal Receh Yang Bisa Bikin Kurus Loh

Untuk itu, BMKG memberikan peringatan dini cuaca wilayah Provinsi Jawa Barat untuk hari ini, Rabu, 23 September 2020 yang masih berpotensi hujan dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Masyarakat juga di himbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Pemkab Sukabumi pun menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung mulai tanggal 21 hingga 27 September 2020

Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menyampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, dinas kabupaten terkait, sukarelawan, dan masyarakat melakukan penanganan darurat di lokasi.

Baca Juga: ShopeePay Gandeng KALCare dan K24Klik Permudah Akses Kebutuhan Produk Kesehatan

Baca Juga: Jangan di Tinggalkan! Berikut ini Tipe-tipe Pria yang Wajib Kamu Pertahankan

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD terus melakukan kaji cepat pascabencana. Tim gabungan juga melaksanakan upaya darurat lainnya seperti pertolongan, penyelamatan, pencarian dan evakuasi," ujar Raditya di Jakarta, Rabu, 23 September 2020.

Dikatakan, tim gabungan mendirikan dapur umum lapangan untuk melayani para penyintas. Mereka membagikan bahan baku makanan untuk diolah bersama. Operasional dapur umum ini dibantu oleh personel Polri dan sukarelawan.

Selain itu, pembersihan material banjir bandang telah dilakukan secara manual dan alat berat sepaket dengan dump truck untuk mengangkut material dan lumpur. Pemerintah daerah setempat mengerahkan dua unit, yakni milik Dinas PU Kabupaten Sukabumi 1 unit dan Kodim 1 unit.

Sebelumnya, dilaporkan tiga warga hilang akibat terseret arus banjir. Dua warga telah ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan satu lainnya masih dalam pencarian. Kemarin, Selasa, 22 September 2020 tim gabungan melakukan penyusuran wilayah di enam lokasi yang diperkirakan korban ditemukan.

Baca Juga: Berikut Doa Memohon Pertolongan Allah Dalam Segala Kesulitan

Baca Juga: Cukup Tidur Tetapi Terus Mengantuk, Ternyata ini yang Menjadi Penyebabnya

Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian. Sedangkan, korban luka 10 warga telah dirujuk di rumah sakit setempat.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x