Dia justru lebih menyarankan agar masyarakat mengaktifkan Two Factor Authentication (TFA) atau otentikasi dua faktor, serta lainnya ada One Time Password (OTP). TFA dan OTP, kata dia, akan mengamankan akun dari pembajakan.
“Karena sekalipun password berhasil dicuri, akun tetap akan aman karena membutuhkan OTP jika ingin mengakses akun dari perangkat baru,” tutur Alfons.
Data ang bocor ini merupakan hasil registrasi ulang SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to.
Bjorka mengklaim memiliki 1.304.401.300 data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.
Akun itu juga mengaku telah membagikan 2 juta data sampel yang telah dikumpulkan dari 2017 hingga 2020.
Ia menampilkan sampel data tersebut, dan diketahui terdapat sejumlah nama operator telekomunikasi, di antaranya Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.***