Tanggapi Kebocoran 1,3 Miliar Data, Menkominfo Himbau Jaga NIK Masing-masing, Netizen: Ente Kadang-kadang

- 5 September 2022, 06:00 WIB
Menkominfo himbau masyarakat jaga NIK masing-masing.
Menkominfo himbau masyarakat jaga NIK masing-masing. /Ringtimes Bali/Ni Made Ari Rismaya Dewi

JURNAL PALOPO - Menkominfo Himbau Jaga NIK Masing-masing, Netizen: Lah, Tau Tujuan dan Tugas Bapak kan Pak?

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate membuat pernyataan blunder setelah data 1,3 miliar nomor hp hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK) bocor ke internet.

Dalam pernyataannya yang disampaikan dalam pembukaan Digital Innovation Network (DIN) G20, Sabtu, 3 September 2022, Menkominfo menghimbau masyarakat menjaga NIK masing-masing.

Baca Juga: Jodoh Tak Kunjung Datang, Amalkan Hal Ini dan Kerjakan Sebelum Tidur Menurut Syekh Ali Jaber

"Harus ada tanggung jawabnya. Jaga NIK kita sendiri," katanya di Bali, dikutip dari akun Instagram @narasi, Minggu 4 September 2022.

Seperti diketahui, sebanyak 1,3 miliar nomor HP dari berbagai operator seluler hingga NIK beredar di internet pada 1 September 2022. 

Selain menghimbau masyarakat untuk menjaga NIK masing-masing, Johnny G. Plate juga meminta untuk tidak saling menyalahkan.

"Tidak boleh hanya salah-salahan, tetapi harus dicari penyebabnya dan di mana," jelas Johnny.

Baca Juga: Jangan Pernah Diucapkan ! Kalimat Ini Bisa Bikin Semua Pahala Terhapus, Syekh Ali Jaber: Murka Allah SWT

Jhony mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pengecekan internal dan menyatakan bahwa potensi kebocoran itu bukan berasal dari lembaga Kominfo.

Alasannya karena Kominfo tidak memiliki alat atau mesin yang menampung data NIK. Meski begitu Johny berjanji akan melakukan investigasi untuk menelusuri sumber kebocoran.

Di satu sisi, sebagai masyarakat atau netizen, tentu tidak terima dengan pernyataan Menkominfo tersebut.

Alasan mereka kebanyakan karena segalanya butuh NIK termasuk saat pendaftaran nomor hp hingga Peduli Lindungi. 

Baca Juga: Ini Motif Israel Selalu Serang Palestina, Syekh Ali Jaber: Keyakinan yang Menurut Saya Harapan Palsu

"Kita mah kalau gak disuruh registrasi nomor juga gak bakal ngasih NIK..Ah kacau," ucap @Dzulfagiraxxx

"Apa gunanya kalian? Dan apa gunanya bayar pajak?" papar @Rizky_xxx

"Lah lah lah, kan dftar sim card kudu pake nik sapa yg nyuruh klo bukan ente?? Ente kadang kadang," tulis dewiuwxxx.

"Effect pendaftaran sim card pake nik..mereka yg kebobolan kita yg pusing," tulis kronologi_xxx

Baca Juga: CEK FAKTA: Ferdy Sambo Cuman Dimanfaatkan Bunuh Brigadir J? Aktor Utama Adalah Dua Orang Ini

"Bisa jd menteri tanpa ada kontribusi dan solusi," tulis taufiqagxxx

Selain menyalahkan karena segalanya butuh NIK, netizen juga mempertanyakan kinerja Kominfo.

"Aneh sih sekelas KOMINFO kok masih bisa kecolongan? Itu kerjanya gimana yak," tulis ikben.xxx

"gue bingung jd rakyat...gue kira mereka lebih cerdas dari kita," kang_xxx

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Hanya 21 Hari Jika Ferdy Sambo Ingin Banding, Polri Sudah Siapkan Hal Ini

"Inilah kenapa kalo milih apa2 harus sesuai bidangnya, biar ga oon kalo bikin statement," ferissendxxx 

"Aduh pak kalau memang semuanya disuruh mandiri, ngapain ada pemerintahan dan jajarannya klo emg tdk bisa mengurus rakyat dalam suatu negara. Masak apa2 selalu masyarakat yg harus cari solusi kan bapak2 yg jadi perwakilan dari rakyat itu sendiri. Tahu tujuan serta tugasnya kan pak?,' tulis oca_20xxx

Menanggapi pernyataan Menkominfo, Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan saran Johnny G. Palte tak ada gunanya.

“Mau berapa kali ganti password atau seberapa rumit password-nya tidak akan ada gunanya karena akan dikopi oleh key logger,” ujar ujarnya pada Minggu sore, 4 September 2022.

Baca Juga: Pembelaan Ferdy Sambo Percuma, Surat Sakti Mantan Kadiv Propam Polri Tak Bertaring

Dia justru lebih menyarankan agar masyarakat mengaktifkan Two Factor Authentication (TFA) atau otentikasi dua faktor, serta lainnya ada One Time Password (OTP). TFA dan OTP, kata dia, akan mengamankan akun dari pembajakan.

“Karena sekalipun password berhasil dicuri, akun tetap akan aman karena membutuhkan OTP jika ingin mengakses akun dari perangkat baru,” tutur Alfons.

Data ang bocor ini merupakan hasil registrasi ulang SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to.

Bjorka mengklaim memiliki 1.304.401.300 data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.

Baca Juga: Populer Hari Ini: Putri Chandrawati dan Kuat Maruf, Kak Seto Kena Imbas Istri Ferdy Sambo, Kode Bek Persib

Akun itu juga mengaku telah membagikan 2 juta data sampel yang telah dikumpulkan dari 2017 hingga 2020.

Ia menampilkan sampel data tersebut, dan diketahui terdapat sejumlah nama operator telekomunikasi, di antaranya Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.***

 

 

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x