Update Desa Wadas, Tak Ada Kejadian Apa-apa Saat Ganjar Datang, Mahfud MD: Yang Tidak Percaya Boleh Ke Lokasi

- 9 Februari 2022, 18:15 WIB
Ganjar Pranowo saat meninjau warga Wadas
Ganjar Pranowo saat meninjau warga Wadas /Zona Surabaya Raya/

JURNAL PALOPO - Jagat maya dihebohkan dengan situasi yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam video yang beredar, sejumlah aparat berpakaian lengkap dengan senjata mendatangi Desa Wadas.

Selain itu, dalam video lainnya, ada beberapa warga yang tertangkap dan dipukuli oleh oknum aparat.

Baca Juga: Duo Gilang Pimpin Latihan Persib Bandung, Pangeran Biru Siap Hadapi PSS Sleman

Atas viralnya Desa Wadas ini di media sosial, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo datang langsung ke lokasi, Rabu 9 Februari 2022.

Saat Ganjar tiba, tak ada kejadian apa-apa seperti yang beredar di media sosial. Suasana tegang dan mencekan tak terlihat sama sekali.

Di sejumlah titik, terlihat aparat kepolisian yang mayoritas polisi wanita (Polwan) berjaga-jaga dan berbaur dengan masyarakat.

Ganjar kemudian berhenti di Masjid Desa Wadas dan bertemu sejumlah masyarakat yang masuk kelompok pro dengan penambangan batu andesit di wilayahnya.

Baca Juga: Minus Pemain, Laga Persija Jakarta Kontra Madura United Ditunda

Warga yang pro penambangan menyambut Ganjar dengan ramah. Gubernur Jawa Tengah itu lantas menanyakan proses pengukuran yang dilakukan di lokasi tersebut

Rodiyah, salah satu warga mengatakan tanahnya sudah diukur dan ia masuk dalam kelompok warga yang pro dengan penambangan.

Warga yang sudah setuju, berharap agar proses pengukuran segera diselesaikan sehingga ganti untung bisa dibayarkan.

Ganjar kemudian menanyakan uang yang akan diterima akan digunakan untuk apa.

Baca Juga: Pekan Ke-24 Liga 1 2021: Persija Jakarta Optimis Raih Kemenangan Meski Kurang Kondusif

Beberapa warga itu mengatakan, uang akan digunakan untuk membeli tanah di tempat lain, modal usaha dan dibagikan pada anak dan saudara.

Ganjar berpesan pada warga Wadas untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Meski ada pihak pro dan kontra, namun relasi masyarakat tidak boleh terpecah.

Ganjar sendiri mengatakan, dirinya datang ke Desa Wadas untuk dialog dengan warga. Selain itu, ia ingin memastikan agar kerukunan tetap terjalin di sana.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa suasana mencekam di Desa Wadas yang beredar di media sosial adalah tidak benar.

Baca Juga: Tahukah Anda, Rasulullah Tidak Pernah Adzan Seumur Hidupnya, Ini yang Terjadi Jika Nabi Muhammad SAW Adzan

Menurutnya, apa yang disampaikan, terutama di media sosial, tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Konferensi Pers Perkembangan Permasalahan Desa Wadas pada Rabu, 9 Februari 2022.

"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas pada hari Senin kemarin, itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan, terutama di media sosial," tutur Mahfud MD.

Bahkan Mahfud MD mengajak masyarakat yang tidak percaya untuk datang langsung ke Desa Wadas.

Baca Juga: 2 Bomber Persib Bandung Beda Nasib! Bruno Cantanhede Dihujat, David da Silva Justru Banjir Dukungan, Ada Apa?

"Karena Wadas itu dalam keadaan tenang dan damai, terutama sekarang ini. Yang tidak percaya boleh ke sana, siapa saja, itu terbuka tempat itu," kata Mahfud MD.

Dia pun mempersilakan Ombudsman RI yang kabarnya akan melakukan pengecekan terkait laporan kejadian tidak pantas yang dialami warga Wadas.

Selain itu, dia menjelaskan terkait adanya orang yang diangkut dari rumah, yang diduga dipaksa pergi dari kediamannya sendiri.

"Sekarang ini banyak sekali medsos yang seakan-akan ada orang diangkut dari rumahnya, itu sudah kita cek semua, tidak ada. Kenapa ada seperti itu? ada orang ribut di lapangan, ketika mau diamankan agar tidak ribut lari ke rumah penduduk," tutur Mahfud MD.

Baca Juga: Arema FC vs Persiraja Banda Aceh: Bek Naturalisasi Siap Mentas Kawal Pertahanan Singo Edan

Dia menambahkan bahwa orang yang diangkut tersebut bukan dipaksa pergi dari rumahnya.

"Ya diangkut dari rumah penduduk itu, bukan dipaksa pergi dari rumahnya, tapi diangkut karena dia lari ke rumah penduduk," ujar Mahfud MD.

Dia juga menekankan bahwa dalam kerumunan warga seperti itu, Polisi memiliki kemungkinan terpaksa melakukan tindakan yang agak tegas.***

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat gowapos.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah