Tim DVI Polri Sampaikan Laporan Terbaru, SAR Yontaifib Bantu Pencarian CVR Mengunakan ROV

- 17 Januari 2021, 10:55 WIB
Petugas membawa kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 16 Januari 2021. Operasi SAR tersebut memasuki hari kedelapan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Petugas membawa kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 16 Januari 2021. Operasi SAR tersebut memasuki hari kedelapan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp. /

“Pagi ini kami melakukan pemeriksaan dengan empat meja, dengan empat tim lengkap, termasuk dari INAFIS,” ujar Hery Wijatmoko.

Sementara itu, tim pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Mainir I menggunakan alat yang dioperasikan dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) untuk mencari serpihan dan perekam pembicaraan pilot di kokpit (cockpit voice recorder/CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

"ROV merupakan robot bawah air atau drone bawah air yang dioperasikan dengan menggunakan pengontrol dengan kedalaman 305 meter dan kecepatan 2,5 knot yang dilengkapi dengan kamera dengan kualitas 4K," jelas Komandan Yontaifib I Marinir, Mohammad Abdilah di Perairan Kepulauan Seribu, Jumat.

Pencarian di hari ketujuh ini dibantu ROV untuk melihat apakah ada obyek di bawah dengan harapan serpihan pesawat atau CVR bisa terlihat. Selain itu, pencarian dilakukan di atas permukaan air dengan menerjunkan delapan penyelam.

Baca Juga: Kuis: Cari Tahu Mengapa Orang Mencintai Anda Lewat Gambar yang Dilihat Pertama

Abdilah menjelaskan kedalaman laut di lokasi penyelaman diperkirakan 15 - 20 meter. Namun, bukan menjadikan pencarian menjadi lebih mudah.

Hingga hari ketujuh operasi, komponen rekaman percakapan pilot dengan co-pilot atau CVR itu belum juga ditemukan.

Sebelumnya, pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).

Basarnas memperpanjang masa pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga 18 Januari 2021. Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB.

Baca Juga: Kuis: Kontrak Jiwa Mana yang Saat Ini Terkait dengan Anda? Pilih Gambar untuk Menemukannya

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x