Ironi, Guru Ngaji di Sidoarjo Sodomi 25 Santri dengan Dalih Diajarkan Mengaji

12 Juni 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi Guru Ngaji yang Sodomi Puluhan Santri di Sidoarjo/Pexels/RODNAE Productions/ /

JURNAL PALOPO – Seorang guru ngaji di Sidoarjo, Jawa Timur ditangkap akibat ketahuan melakukan aksi bengis kepada puluhan anak santri.

Berdasarkan keterangan polisi, guru ngaji tersebut telah menyodomi sekiranya sebanyak 25 santri dengan dalih diajarkan mengaji.

Ironinya, aksinya tersebut diketahui telah dia lakukan sejak lama yakni dari 2016. Korbannya rata-rata anak laki-laki berusia 5-14 tahun.

Baca Juga: Liverpool Incar 3 Pemain Inter Milan, Roberto Gagliardini, Lautaro Martinez hingga Nicolo Barella

Selain itu, guru ngaji berinisial AH (31) rupanya telah berkeluarga dan mempunyai dua orang anak.

Dia mendirikan pondok mengaji yang diperuntukkan bagi anak-anak yatim piatu untuk menjadi penghapal AlQuran.

Para santri berasal dari berbagai daerah, mulai dari Sidoarjo, Surabaya, Kalimantan, Sumatera, hingga Bali.

“Modus tersangka menampung anak didik di tempat tinggalnya untuk tempat belajar mengaji.

Baca Juga: Rumor Transfer Liga Inggris, Liverpool Siap Bajak Cristian Romero dari Atalanta

"Pelaku mendoktrin dengan agama, kemudian berbuat bejat kepada santrinya,” kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji dalam keterangan tertulis.

Insiden sodomi ini terbongkar setelah seorang donatur melaporkan adanya tindakan asusila di tempat pondok mengaji itu.

Donatur tersebut mengetahui tindakan sodomi itu dari laporan salah satu santri yang tinggal di tempat pondok mengaji milik AH.

Usai mendapatkan laporan dari donatur tersebut, pihak kepolisian bergerak cepat dengan melakukan pengembangan kasus dan menyelidiki anak santri yang menjadi korban asusila tersebut.

Baca Juga: Kenali 5 Tanda Kekebalan Tubuh Lemah, Nomor 3 Paling Sering Terjadi

“Yang melaporkan secara resmi kepada polisi baru beberapa santri. Diketahui ada 10 santri yang menjadi korban,” ujar Sumardji.

Sumardji mengatakan pelaku AH melakukan aksi bejatnya di malam hari saat para santri sedang tidur di kamar.

Dia memasuki kamar korban satu per satu dan menguncinya lalu menyodominya.

Jika santri bangun dan berusaha melawan serta tidak menurutinya, maka AH langsung mengancamnya.

Baca Juga: Tangis Bertrand Putra Onsu Pecah Saat Bertemu dengan Atin, Sosok Penyelamat di Masa Sulit

“Agar niat bejatnya terlaksana, tersangka membujuk korban dengan mengatakan kalau disodomi, korban bisa membahagiakan istrinya dan membuat kemaluannya menjadi besar, setelah itu tersangka menyodominya,” ucap Sumardji.

Para santri yang menjadi korban sodomi AH, dilakukan pemeriksaan visum. Hasilnya terdapat luka robek pada dubur para santri.

Bahkan para santri mengaku bahwa salah satu dari mereka ada yang disodomi berkali-kali antara empat sampai tujuh kali.

Pelaku AH melakukan sodomi kepada para santri untuk memuaskan hasrat seksualnya sendiri dengan melampiaskannya ke santri.

Baca Juga: Tangis Bertrand Putra Onsu Pecah Saat Bertemu dengan Atin, Sosok Penyelamat di Masa Sulit

Setelah diselidiki lebih dalam oleh polisi, rupanya AH dulunya juga merupakan korban sodomi.

“Pelaku mengaku waktu kecilnya pernah mendapatkan perlakuan yang sama,” ujar Sumardji.

Pihak kepolisian saat in masih terus memeriksa dan menyelidiki motif lain dari aksi bengis AH ini kepada para santrinya.

Atas perbuatannya, AH ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman 15 tahun penjara.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler