Novel Baswedan Ungkap Dalang Dibalik TWK, Sebut Nama Firli Bahuri?

22 Mei 2021, 21:23 WIB
Novel Baswedan Ungkap Dalang Dibalik TWK, Sebut Nama Firli Bahuri? /M. Risyal Hidayat / ANTARA/Jurnal Palopo

 

JURNAL PALOPO- Novel Baswedan mengungkap siapa dalang dibalik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan untuk mengalihkan status pegawai KPK menjadi ASN. 

Hal tersebut diungkapkan Novel Baswedan saat memenuhi undangan Karni Ilyas di chanel YouTube Karni Ilyas Club yang ditayangkan pada Jumat, 21 Mei 2021.

Kala itu, Novel menyebut nama Firli Bahuri yang merupakan Ketua KPK sebagai dalang dibalik adanya TWK. 

Baca Juga: Novel Baswedan Beberkan Pertanyaan TWK KPK, Salah Satunya Pilih Kitab Suci atau UUD 1945

"Ada yang menyelipkan di penghujung peralihan tentang Tes Wawasan Kebangsaan di komisi hingga disahkan," kata Novel. 

Merespon pertanyaan Novel Baswedan, Karni Ilyas pun bertanya tentang siapa yang menyelipkan TWK tersebut, apakah sebuah kelompok atau seseorang yang ikut komisi peralihan. 

"Informasi yang kami peroleh dikatakan bahwa yang memasukkan adalah Pak Firli sendiri," jawab Novel. 

Saat ditanya Karni Ilyas apakah Firli Bahuri menjadi ketua di komisi peralihan, Novel menjawab seharusnya dalam pembahasan demikian ada tim perumus, sementara ketua KPK hanya memberikan tugas saja. 

Baca Juga: Respon Hasil TWK 75 Pegawai KPK, Presiden Jokowi: Masih Ada Peluang Memperbaiki

Sebelumnya, Novel Baswedan menceritakan bahwa ia bersama 74 pegawai yang tidak lulus TWK meneliti dan menemukan banyak permasalahan.

Dikatakan Novel, semestinya peralihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak merugikan hak-hak para pegawai. 

Novel Baswedan turut menceritakan reaksi para pegawai saat mengetahui adanya TWK. Semua bertanya-tanya apa maksud dibalik peralihan status menjadi ASN dengan harus mengikuti TWK terlebih dahulu. 

Novel Baswedan pun langsung bertanya melalui chat WhatsApp kepada Firli Bahuri mengenai kepentingan TWK ini. Diungkap Novel, Firli menjawab bahwa TWK tersebut dilakukan hanya untuk memastikan Pegawai KPK tidak ada yang terlibat organisasi terlarang, cinta Pancasila dan UUD 1945, serta moralitas. 

Baca Juga: Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan, Benarkah Novel Baswedan Disingkirkan dari KPK

"Saya katakan, kalau hal itu tidak masalah. Kalau ada indikasi keteribatan dengan organisasi terlarang kapanpun bisa diperiksa, tidak harus dilakukan saat peralihan," kata Novel saat menceritakan balasannya kepada Firli. 

Novel juga menyebut bahwa ketika menjelang pelaksanaan TWK, ia dan pegawai KPK lainnya di profiling oleh intelijen yang ia pun tidak tau darimana.

Profiling oleh intelijen tersebut sangat meresahkan bahkan beberapa ada yang datang ke keluarga dengan melakukan pengamatan yang mendalam.

Seperti diketahui, TWK tersebut dilakukan untuk mengalihkan status Pegawai KPK menjadi ASN. Dalam pelaksanaan TWK tersebut, terdapat 75 orang Pegawai KPK termasuk Novel Baswedan yang dinyatakan tidak lulus.

Baca Juga: Masjid Al-Aqsa Kembali Diserang Usai Gencatan Senjata, Teuku Wisnu: Lindungi Saudara-Saudari Kami

Banyak pihak yang menduga adanya TWK ini sebagai bagian dari pelemahan KPK dengan mencoba mendepak para Pegawai KPK yang berkinerja baik dalam pemberantasan korupsi.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler