Tim DVI Polri Sampaikan Laporan Terbaru, SAR Yontaifib Bantu Pencarian CVR Mengunakan ROV

17 Januari 2021, 10:55 WIB
Petugas membawa kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 16 Januari 2021. Operasi SAR tersebut memasuki hari kedelapan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp. /

JURNALPALOPO – Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko menyampaikan informasi terbaru mengenai temuan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dalam konferensi pers di RS Polri pada Minggu, 17 Januari 2021. 

Hery Wijatmoko mengatakan bahwa hingga Minggu, 17 Januari 2021 pukul 09.00 WIB, pihaknya telah menerima laporan orang hilang sebanyak 62 laporan.

Dengan begitu, jumlah laporan orang hilang telah lengkap sesuai dengan jumlah yang tertera dalam data manifest penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cara Anda Berjabat Tangan Mengungkapkan Ciri-ciri yang Merusak Pernikahan Anda

“Sampai pukul 9 pagi ini, kami telah menerima laporan orang hilang sebanyak 62 laporan. Jadi sudah ada lengkap yang melaporkan, namun kami tetap melakukan update untuk data yang disampaikan kepada kami,” tutur Hery Wijatmoko.

Selain itu, dia menuturkan bahwa hingga pagi ini, tim DVI Polri telah menerima total sebanyak 188 kantong bagian tubuh korban.

“Sampai hari ini jam 09.00 WIB, kami telah menerima total 188 kantong body part yang semuanya itu terdiri dari 162 yang sudah diperiksa, dan sisanya 26 yang sedang kami periksa,” kata Hery Wijatmoko.

Kemudian untuk pagi ini, dia mengatakan tim DVI Polri akan melakukan pemeriksaan bersama dengan Automatic Finger Print Identification System (INAFIS).

Baca Juga: Deretan Mitos Tentang Sengatan Mata Hari, yang Dapat Sebabkan Kanker Kulit

“Pagi ini kami melakukan pemeriksaan dengan empat meja, dengan empat tim lengkap, termasuk dari INAFIS,” ujar Hery Wijatmoko.

Sementara itu, tim pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Mainir I menggunakan alat yang dioperasikan dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) untuk mencari serpihan dan perekam pembicaraan pilot di kokpit (cockpit voice recorder/CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

"ROV merupakan robot bawah air atau drone bawah air yang dioperasikan dengan menggunakan pengontrol dengan kedalaman 305 meter dan kecepatan 2,5 knot yang dilengkapi dengan kamera dengan kualitas 4K," jelas Komandan Yontaifib I Marinir, Mohammad Abdilah di Perairan Kepulauan Seribu, Jumat.

Pencarian di hari ketujuh ini dibantu ROV untuk melihat apakah ada obyek di bawah dengan harapan serpihan pesawat atau CVR bisa terlihat. Selain itu, pencarian dilakukan di atas permukaan air dengan menerjunkan delapan penyelam.

Baca Juga: Kuis: Cari Tahu Mengapa Orang Mencintai Anda Lewat Gambar yang Dilihat Pertama

Abdilah menjelaskan kedalaman laut di lokasi penyelaman diperkirakan 15 - 20 meter. Namun, bukan menjadikan pencarian menjadi lebih mudah.

Hingga hari ketujuh operasi, komponen rekaman percakapan pilot dengan co-pilot atau CVR itu belum juga ditemukan.

Sebelumnya, pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).

Basarnas memperpanjang masa pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga 18 Januari 2021. Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB.

Baca Juga: Kuis: Kontrak Jiwa Mana yang Saat Ini Terkait dengan Anda? Pilih Gambar untuk Menemukannya

Pesawat yang membawa 62 penumpang tersebut kemudian ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, tepatnya di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Berdasarkan data manifest, 62 orang korban tersebut terdiri dari 50 orang penumpang dan 12 orang kru.

Dari 50 orang penumpang Sriwijaya Air, 40 di antaranya merupakan orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.***

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler