Umat Islam Wajib Baca !!! Dianjurkan Rasulullah, Lakukan Sembilan Hal Ini Saat Sholat Idul Adha

29 Mei 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi sembilan hal yang dilakukan saat Sholat Idul Adha yang dianjurkan diikuti umat Islam. /Polda Jambi/

JURNALPALOPO.COM - Sholat Idul Adha dilakukan Umat Islam satu tahun sekali.

Sholat Idul Adha dilakukan bertepatan dengan Hari Raya umat Islam itu.

Namun, ada sembilan hal yang kalian harus lakukan saat sebelum, sedang dan sesudah Sholat Idul Adha dilakukan.

Baca Juga: Diminati PSM Makassar, Pemain Berdarah Toraja Beri Sinyal Siap Bela Juku Eja

Sembilan hal yang dilakukan umat Islam saat Sholat Idul ini sesuai dengan sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Berikut sembilan hal yang Umat Islam dianjurkan untuk melakukannya saat Sholat Idul Adha :

1. Kumandangkan Takbir

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya mengumandangkan takbir saat Idul Adha.

Kumandang Takbir dilakukan umat Islam saat matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga imam naik ke mimbar untuk khotbah Idul Adha.

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Senin 29 Mei 2023, Penderitaan Bunda Maria dalam Diam

Tak sampai disitu, Umat Islam bisa melanjutkan kumandang takbir hingga tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.

Anjuran takbir pada Idul Adha ini terdapat dalam kitab Raudhatut Thalibin:

فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ

Artinya: Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.

Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik Senin 29 Mei 2023, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Sebagian ulama ahli fiqih ada yang memberi keterangan tentang beribadah di malam hari raya.

Yaitu dengan melaksanakan sholat maghrib dan isya’ berjamaah, sampai dengan melaksanakan sholat subuh berjamaah.

2. Mandi Besar Sebelum Sholat Idul Adha

Sunnah Idul Adha yang dianjurkan dilakukan umat Islam adalah mandi besar sebelum Sholat Idul Adha.

Mandi besar dapat dilakukan saat pertengahan malam, sebelum waktu subuh, namun yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh.

Tujuan sunnah mandi besar sebelum salat ied adalah untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap.

Baca Juga: Ketahui Tiga Peristiwa Penting Dibalik Perayaan Tri Suci Waisak, Hari Raya Umat Buddha

Selain itu membuat badan menjadi segar bugar.

Anjuran ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan yang akan melaksanakan ibadah Sholat Idul Adha.

3. Kenakan Pakaian Terbaik

Sama seperti saat Idul Fitri, umat Islam juga dianjurkan memakai pakaian terbaik saat Sholat Idul Adha.

Pakaian terbaik tidak harus baru dan mahal.

Pakaian terbaik adalah pakaian yang paling bagus dari yang kita miliki.

Baca Juga: Bacaan Injil Kisah Para Rasul untuk Hari Raya Pentakosta : Semua Orang Percaya Berkumpul di Satu Tempat

Sebab sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah pakaian “taqwa”.

Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)

4. Kenakan Minyak Wangi

Selain memakai pakaian terbaik, amalan sunnah Idul Adha menganjurkan umat Islam untuk memakai minyak wangi ketika Sholat Idul Adha.

Selain itu Umat Islam dianjurkan untuk memotong rambut, memotong kuku, dan menghilangkan bau-bau tidak enak.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini:

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

Artinya: Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."

Baca Juga: Belum Selesai dengan Yuran Fernandes dan Kike Linares, PSM Makassar Akan Datangkan Striker Berdarah Toraja

5. Tidak Makan Sejak Subuh Hingga Selesai Sholat Idul Adha

Umat Islam disunnahkan berpuasa dari subuh hingga selesai Sholat Idul Adha.

Hal ini berbeda saat melaksanakan Sholat Idul Fitri yang dianjurkan untuk makan dan minum sebelum Sholat.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

Artinya: Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah.

Baca Juga: Lakukan Ini untuk Sholat Idul Adha, Rasulullah Lebih Menganjurkannya Daripada di Masjid Nabawi

Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA

انَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا

"Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil."

6. Berangkat Paling Awal

Berangkat untuk Sholat Idul Adha paling awal juga menjadi salah satu amalan sunnah Idul Adha.

Anjuran ini bertujuan agar umat Islam sampai di tempat Sholat dengan tenang atau tidak terburu-buru.

Sambil menunggu Sholat Idul Adha dimulai, jemaah dapat sambil bertakbir dan berdzikir.

Baca Juga: Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan untuk Liturgi Katolik Hari Raya Pentakosta Minggu 28 Mei 2023

Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, terlebih Sholat Idul Adha hanya dilakukan satu tahun sekali saja.

7. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat Idul Adha

Berangkat ke tempat Sholat Idul Adha dianjurkan dilakukan dengan berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan.

Sebab, dengan berjalan kaki, umat Islam bisa saling bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bersalam-salaman.

Apabila memang tempat Sholat Idul Adha dekat dan mudah dijangkau dengan berjalan kaki sebaiknya ikuti sunnah Rasulullah ini.

Baca Juga: Kapan Perayaan Pentakosta ? Salah Satu Hari Besar Umat Kristiani, Simak Informasinya DISINI

Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits,

كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

"Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan sholat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat sholat Id."

8. Menempuh Rute Berbeda Saat Berangkat dan Pulang

Rute pergi dan pulang untuk Sholat Idul Adha disunnahkan berbeda.

Hal tersebut sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad SAW.

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang." (HR. Al Bukhari).

Baca Juga: Bacaan Injil pada Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023, Hari Raya Pentakosta

Dari amalan sunnah Idul Adha ini ada berbagai hikmah yang bisa diambil.

Misalnya, dengan melewati jalan berbeda umat muslim dapat lebih banyak bertemu dengan orang, bersilaturahmi, atau melihat kondisi sekitar yang jarang kita ketahui.

Siapa tahu di sana ada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

9. Ajak Wanita dan Anak-anak ke Lokasi Sholat Idul Adha Walaupun Tak Sholat

Mayoritas ulama berpendapat Shalat Idul Adha adalah sunnah muakkad.

Rasulullah pun memerintahkan wanita atau anak-anak tetap ikut Sholat Idul Adha.

Bagi yang berhalangan tetap dianjurkan untuk mendengarkan khutbah di dekat tempat Sholat Idul Adha.

Baca Juga: Kisah Dibalik Hari Raya Idul Adha, Ini Makna dan Sejarahnya : Ketakwaan Nabi Ibrahim dan Ismail Diuji

Hal ini menunjukkan bahwa Shalat Idul Adha memiliki keutamaan dalam sisi khutbah yang disampaikan. ***

Editor: Eko Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler