Lupa Niat dan Tidak Sahur, Bagaimana Hukumnya? Buya Yahya Berikan Penjelasan Begini

13 April 2022, 09:33 WIB
Penjelasan Buya Yahya tentang sah atau tidaknya puasa tanpa niat dan makan sahur /YouTube @Al-Bahjah TV/

JURNAL PALOPO- Sahur adalah salah satu amalan istimewa yang ada pada bulan Ramadhan. 

Dengan makan sahur, tubuh semakin kuat jalani puasa Ramadhan dan dapat berbagai keberkahan serta pahala yang luar biasa di dalamnya.

Ketika makan sahur, tidak lupa kaum muslimin juga berniat agar ibadah puasa semakin sempurna. 

Baca Juga: Meninggal di Bulan Ramadhan Termasuk Husnul Khatimah atau Tidak? Kenali Tanda-tandanya

Baca Juga: Kok Bisa Ciro Alves ke Persib Bandung Tergantung Ardi Idrus? Samsul Arif PHP Arema FC dan Pilih Klub Ini

Namun, kadang kala seorang muslim berpuasa meski lupa berniat dan tidak sahur.

Dalam hal ini, Buya Yahya pun menjelaskan hukum puasa namun lupa niat dan tidak sahur. 

Dilansir Jurnal Palopo dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, berikut penjelasan Buya Yahya terkait sah atau tidaknya seseorang puasa lupa niat dan tidak sahur. 

Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam mazhab Syafii dan jumhur ulama, mazhab Maliki dan juga mazhab Hambali mengungkapkan, bahwa orang yang  tidak berniat di malam harinya dan juga tidak sahur maka puasanya terhitung tidak sah. 

Baca Juga: Wajib Tahu! Pahala Dahsyat Makan Sahur: Didoakan Allah dan Para Malaikat-Nya

Baca Juga: Ciro Alves Fix Gabung Persib Bandung, Ardi Idrus Out, Apa Iya? Begini Fakta Selengkapnya

"Dalam mazhab kita Imam Syafii dan jumhur ulama, mazhab Maliki dan juga mazhab Hambali, bagi siapapun yang tidak berniat di malam hari, tidak menginapkan niat di malam hari dan juga tidak sahur maka puasanya adalah tidak sah, menurut jumhur ulama," kata Buya Yahya dikutip Jurnal Palopo dari kanal YouTube Al-Bahjah TV. 

Namun kata Buya Yahya, bagi orang awam perlu diberikan fatwa yang paling sesuai dengan keadannya. 

Dalam keadaan yang memang seseorang lupa berniat dan tidak sahur, maka dianjurkan untuk ia melanjutkan puasanya dengan mengikuti mazhab Imam Abu Hanifah Radhiyallahu 'anhu. 

"Jika memang kasus lupa, lupa bener. Bukan main-main, subhanallah mungkin karena kesibukannya atau apapun sampai dia lupa tidak niat di malam harinya. Sahur pun dia pengen sahur bablas dia lalu tidak niat, pagi harinya,"ucap Buya Yahya. 

Baca Juga: Inilah Waktu Mustajab untuk Berdoa di Bulan Ramadhan, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Duka Bercampur Haru! 2 Pemain Andalan Persib Bandung Hengkang, Bobotoh Sambut Kedatangan Ciro Alves

"Lalu ngadu bagaimana puasa saya, maka jawabnya adalah lanjutkan dan niatnya ikut dengan mazhab Imam Abu Hanifah Radhiyallahu 'anhu yang memperkenankan niat di pagi hari," lanjut Buya Yahya menjelaskan. 

Meski demikian, Buya Yahya menegaskan bahwa mengikuti mazhab tersebut haruslah dengan sungguh, dan dilakukan saat dalam keadaan yang benar-benar darurat. 

"Ini adalah kasus darurat di saat seseorang dalam keadaan lupa, maka di pagi harinya boleh berniat. Dengan catatan dia belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa," ujar Buya Yahya.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler