RI-Korsel Kerjasama Kembangkan Vaksin DNA untuk Covid-19

23 Juli 2020, 20:43 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. //Pexels/cottonbro

JURNALPALOPO.COM - Hingga saat ini pencarian pengobatan virus Corona (Covid-19) masih terus dilakukan.

Salah satunya perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac yang siap memasuki uji klinis tahap III di Indonesia.

Kerjasama tersebut dilakukan Indonesia melalui BUMN Bio Farma dengan Sinovac, Tiongkok.

Baca Juga: Fakta Kesehatan Tentang Buah Durian

Namun ternyata, kerjasama pembuatan vaksin yang dilakukan Indonesia tidak hanya dengan Tiongkok.

Kerja sama kedua negara disusul dengan pengembangan vaksin yang dikolaborasikan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Bersama perusahaan negeri ginseng Genexine, Indonesia melalui perusahaan swasta Kalbe Farma untuk mengembangkan vaksin DNA.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Penjajakan kerja sama ini telah dimulai sejak Juni 2020 lalu.

Baca Juga: Selain Dapat Melindungi Penglihatan, Berikut Beberapa Manfaat Wortel yang Baik untuk Kesehatan

“(Kerja sama) Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan dengan menggunakan platform jenis vaksin DNA,” kata Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.

Genexine sedang melakukan uji klinis tahap 1 vaksin COVID-19 di Korea Selatan hingga Agustus mendatang.

“Sedangkan uji klinis tahap 2 direncanakan akan dimulai di Indonesia pada September atau Oktober 2020,” ujar Retno, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Detail mengenai kerja sama pengembangan vaksin antara Kalbe Farma dengan Genexine masih terus dibahas, termasuk jumlah sampel yang akan dilakukan untuk uji klinis tahap dua serta pengaturan lainnya.

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko, Gejala, Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Vertigo

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul Indonesia juga Kembangkan Vaksin DNA untuk Covid-19 dengan Korea Selatan.

Menurut Retno, penjajakan kolaborasi difasilitasi KBRI dan duta besar RI di Seoul.

Selain Korea Selatan, perusahaan Indonesia yaitu PT Bio Farma juga tengah menjajaki peluang kerja sama sebagai mitra pengembangan dan produksi vaksin Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI).

“Saat ini, Bio Farma telah masuk di dalam produsen potensial terpilih untuk vaksin COVID-19 CEPI,” kata Retno.

Baca Juga: Beberapa Makanan Sehat ini yang Bisa Mengganti Mentega untuk Menurunkan Berat Badan

CEPI merupakan salah satu wadah kemitraan pemerintah-swasta terdepan dalam pengembangan vaksin dunia.

Sedikitnya, terdapat enam kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan melalui skema ini yaitu oleh Inovio, Moderna, AstraZeneca, CureVac, dan Clover Biopharmaceuticals.

Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia akan terus menggencarkan diplomasinya untuk membantu tercukupinya kebutuhan vaksin, alat kesehatan, serta obat-obatan dalam penanganan pandemi COVID-19.

Sebelumnya pada 19 Juli 2020, Bio Farma telah menerima 2.400 vaksin COVID-19 dari Sinovac untuk dilakukan uji klinis tahap 3 di Indonesia.

Baca Juga: Perawatan Wajah Juga Bisa Dilakukan di Rumah, Berikut Resepnya

Calon vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok, itu akan diuji klinis mulai Agustus 2020 hingga ditargetkan selesai pada Januari 2021.***

Penulis : (Gita Pratiwi)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler