Nyeri di Kaki Bisa Jadi Pertanda Kolesterol Tinggi, Begini Penjelasannya

1 Februari 2021, 20:41 WIB
Ilustrasi nyeri kaki. /Pexels/Buenosia Carol

JURNALPALOPO - Anda dapat menentukan kadar kolesterol tinggi tanpa tes dengan melihat kaki Anda. Para ilmuwan telah menamai sensasi yang muncul di ekstremitas bawah ketika tingkat kolesterol yang diizinkan terlampaui.

Kolesterol merupakan zat lemak yang menyerupai lilin. Terlepas dari kenyataan bahwa Anda sering mendengar tentang bahaya kolesterol bagi kesehatan.

Kolesterol memainkan peran penting dalam berfungsinya seluruh tubuh. Misalnya, terlibat dalam pembentukan membran sel, pembentukan vitamin D, dan sejumlah hormon. 

Baca Juga: ZTE Berencana Mengeluarkan Axon 30 Pro dengan Kamera 200MP

Baca Juga: 5 Deretan Masalah Kesehatan Ini Mampu Disingkirkan oleh Cuka Sari Apel, Begini Penjelasannya

Sebagian besar darinya diproduksi oleh hati, sisa volume yang diterima dengan makanan.

Namun, jika kadar kolesterol jahat mulai meningkat, secara paralel, risiko penyakit kardiovaskular berbahaya mulai meningkat, karena dengan kelebihan zat ini di dalam tubuh, dapat menyumbat arteri dan pembuluh darah.

Peningkatan kolesterol darah biasanya terdeteksi ketika kesehatan seseorang sudah rusak parah. Tetapi para ilmuwan telah menemukan cara untuk menentukan kondisi ini pada tahap awal. 

Untuk melakukan ini, Anda hanya perlu memperhatikan sensasi Anda di ekstremitas bawah. 

Baca Juga: Ungkapan yang Ingin Didengar Setiap anak Dari Ibunya

Baca Juga: Manfaat Mayones dan Resep Membuat Maskernya untuk Rambut Indah Berkilau

Peningkatan kadar kolesterol akan dirasakan oleh sensasi yang tidak menyenangkan dan seringkali nyeri di kaki.

Kolesterol yang berlebihan dalam tubuh dapat memicu penyakit arteri perifer. Plak muncul di pembuluh darah, yang mengganggu proses sirkulasi darah. 

Untuk alasan ini, darah tidak mengalir ke anggota tubuh dalam volume yang dibutuhkan, yang memicu munculnya sensasi yang tidak menyenangkan dan menyakitkan, termasuk nyeri dan kejang. 

Data penelitian menunjukkan bahwa satu dari dua puluh orang berusia di atas 50 tahun dan satu dari lima orang di atas 70 tahun menderita penyakit ini.

Baca Juga: Begini Penyebab Bau Organ Intim Wanita Tanpa Sekresi dan Metode Pengobatannya

Baca Juga: Manfaat Mangga untuk Ibu Hamil yang Harus Anda Tahu, Simak Penjelasannya

Salah satu gejala pertama dari kondisi ini adalah nyeri kaki, yang membuat seseorang tidak dapat bergerak secepat sebelumnya. 

Selain itu, ia terpaksa sering berhenti untuk mengistirahatkan kakinya dan melangkah lebih jauh. Gangguan ini biasanya disebut sebagai klaudikasio intermiten.

Jadi, jika tidak ingin memulai perkembangan kesehatan dan penyakit yang mengancam nyawa, sebaiknya jangan mengabaikan sensasi mendadak di kaki, apalagi jika muncul setiap hari. 

Dalam hal ini, lebih baik berkonsultasi dengan dokter yang akan meresepkan pemeriksaan yang diperlukan, mendiagnosis dan meresepkan perawatan yang sesuai.***

*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis. Jurnal Palopo tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan konsekuensi dari isi konten. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, harap konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya.

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Medicinform Net

Tags

Terkini

Terpopuler