Network
JURNALPALOPO - Dalam kampanyenya yang gagal untuk pemilihan kembali, Presiden Donald Trump berulang kali memperingatkan bahwa kemenangan untuk Joe Biden akan menjadi kemenangan bagi Tiongkok dan bahwa Beijing yang akan menguasai Amerika.
Terlepas dari retorika itu, tidak banyak yang menunjukkan bahwa Beijing akan menganggap Biden sebagai alternatif lunak untuk Trump, yang secara dramatis mengubah narasi AS untuk menghadapi ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun terakhirnya berkuasa.
Bahkan sebelum Trump menjabat, pemerintahan Demokrat terakhir dari Presiden Barack Obama dan kemudian Wakil Presiden Biden telah secara signifikan memperkuat sikapnya terhadap Tiongkok.
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Setelah upaya awal untuk melibatkan Beijing, pemerintahan Trump mengambil langkah lebih jauh, mendorong kembali dengan paksa upaya Tiongkok untuk menyebarkan pengaruhnya secara global, mendapatkan beberapa pujian dendam dari para penasihat Biden meskipun ada kampanye pemilihan yang diperjuangkan dengan sengit.
Media pemerintah Tiongkok memberikan nada optimis pada Senin (9 November) dalam tajuk rencana yang bereaksi terhadap kemenangan pemilihan Biden, mengatakan hubungan dapat dipulihkan ke keadaan yang lebih dapat diprediksi dan dapat dimulai dengan perdagangan.
Meskipun mengakui bahwa Amerika Serikat tidak mungkin mengurangi tekanan terhadap Tiongkok pada masalah-masalah seperti Xinjiang dan Hong Kong, surat kabar yang didukung pemerintah, Global Times, mengatakan Beijing harus bekerja untuk berkomunikasi dengan tim Biden sebaik mungkin.
Biden belum menjabarkan strategi Tiongkok secara rinci, tetapi semua indikasi menunjukkan dia akan melanjutkan pendekatan keras ke Beijing.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bagaimana Rambut Anda Mengungkapkan Kepribadian Anda? Simak Penjelasannya
