Kematian Misterius Ratusan Gajah menjadi Perhatian Serius Bagi Dunia

- 2 Juli 2020, 11:48 WIB
Kematian Misterus gajah di beberapa tempat./dailymail
Kematian Misterus gajah di beberapa tempat./dailymail /

Dikutip dari GalamediaPara ilmuwan  mendesak pemerintah untuk menguji bangkai hewan-hewan tersebut untuk memastikan kematian mereka tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan manusia. Sebab penularan patogen dari manusia ke hewan saat ini menjadi prioritas dunia.

Sementara itu warga setempat melaporkan mereka melihat gajah berjalan berputar-putar. Ini menunjukkan adanya gangguan neurologis baik akibat patogen ataupun racun.

McCann menambahkan, bangkai gajah ditemukan dengan posisi yang tidak biasa atau bisa dibilang aneh. “Anda lihat bangkai gajah ini, beberapa dalam posisi wajah tepat di tanah, ini menunjukkan bahwa mereka mati dengan sangat cepat. Yang lainnya jelas mati lebih lambat, seperti yang dialami gajah yang tak menetap. Jadi sangat sulit memastikan racunnya.”

Dr. Cyril Taolo, penjabat direktur departemen margasatwa dan taman nasional Botswana mengatakan, "Kami mengetahui kasus gajah -gajah yang sekarat ini. Dari 350 gajah , kami mengonfirmasi 280 di antaranya. Kami masih dalam proses mengonfirmasi sisanya.”

Baca Juga: 30 Personil Polres Palopo dan 1 orang PNS Naik Pangkat Saat Peringatan Hari Bhayangkara ke- 74

Taolo menyebut pembatasan aktivitas selama Covid-19 membuat pemrosesan untuk tes gajah berjalan lamban. Ia menyebut hasil sejumlah tes telah dikirim ke negara lain untuk dianalisis.

Sedikitnya pemakan bangkai, burung nasar di sekitar bangkai gajah juga membuat warga meyakini ada sesuatu di luar fenomena alam yang menyebabkan kematian ratusan gajah tadi. Pandemi Covid-19 masuk sebagai kemungkinan pemicu kematian misterius ini.

Meskipun populasi gajah Afrika secara keseluruhan menurun karena perburuan liar, di Botswana jumlahnya terus bertambah. Negara Afrika selatan tersebut menjadi rumah bagi sepertiga gajah di Benua Hitam yang ikut meningkatkan populasi dari 80.000 menjadi 130.000.

Ada sekitar 15.000 gajah di delta Okavango dan turisme margasatwa diperkirakan menghasilkan 12 persen PDB. Namun gajah masih dalam ancaman karena petani masih melihatnya sebagai gangguan yang merusak tanaman, selain perburuan.

Baca Juga: Peduli Bencana Tanah Longsor, HMI Cabang Palopo Salurkan Bantuan

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x