Kepala Vladimir Putin jadi Prirotas Utama Barat, Pembunuhannya harus Melibatkan Orang Dalam

- 14 Maret 2022, 12:19 WIB
Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jendral Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina
Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jendral Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina /Reuters

JURNAL PALOPO - Mantan Panglima Angkatan Darat Inggris, Kolonel Richard Camp mengatakan membunuh Presiden Rusia, Vladimir Putin harus jadi prioritas utama.

Kolonel Richard mengatakan bahwa NATO dan sekutu Barat seharusnya tidak mengesampingkan pembunuhan Putin.

Menurutnya, Putin adalah ancaman permanen dan mematikan dan membunuhnya akan menyelamatkan ribuan nyawa.

Baca Juga: Kemenangan Persib Bandung jadi Kado Spesial HUT Persib Bandung, Gelar Liga 1 Ada di Depan Mata

Pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden, Abu Bakr Al Baghdadi dan Komandan Garda Republik Iran, Qasem Soleimani semuanya tewas karena dianggap ancaman.

"NATO harus mempertimbangkan semua opsi untuk menyingkirkannya dari kekuasaan. Itu termasuk membunuhnya," katanya kepada Mirror.

Dia percaya bahwa Vladimir Putin setidaknya harus menghadapi tuduhan kejahatan perang.

"Hal terbaik adalah melihat Putin digulingkan, ditangkap dan diadili, baik di Rusia atau di Pengadilan Kriminal Internasional," katanya.

Baca Juga: Status Perdagangan Dicabut, China Akui Alami Kerugian dan Andalkan China

Ia mengatakan jika Putin adalah panglima tertinggi pasukan Rusia yang memerintahkan agresi ilegal dan merupakan target yang sah untuk dilenyapkan.

Kolonel Richard juga mengakui jika pembunuhan Adolf Hitler dan perang dunia kedua adalah rencana pemerintah Inggris.

"Seandainya dia disingkirkan dan bukannya diasingkan di akhir tahun 1930-an, kita tidak akan mengalami konflik yang menewaskan 70 juta orang," katanya.

Sebelumnya, senator Partai Republik untuk Carolina Selatan, Lindsey Graham, juga menyerukan hal yang sama.

Baca Juga: Tak Gentar dengan Sanksi Negara Barat, Rusia Percaya China Ada Dipihaknya

Lindsey Graham menulis di akun Twitternya bahwa satu-satunnya cara menghentikan konflik Ukraina adalah mengeluarkan Putin dari Rusia.

Ia menyerukan untuk membunuh Putin dengan gaya Julius Caesaryamg dibunuh oleh Junius Brutus pada tahun 44 SM.

"Satu-satunya cara ini berakhir adalah seseorang di Rusia membawa orang ini keluar," tulisnya.

Menurut Graham dalam cuitannya, hanya orang Rusia saja yang bisa melakukan tugas membunuh Putin.

Baca Juga: Sering Memimpikan Orang yang Sama? Ini 6 Alasan Mengapa Hal itu Dapat Terjadi

"Satu-satunya orang yang dapat memperbaiki ini adalah orang-orang Rusia," merujuk seruannya untuk pembunuhan Putin di Twitter.

Meski begitu, Graham mengakui pekerjaan ini akan sangat sulit dengan resiko yang cukup besar.

"Mudah diucapkan, sulit dilakukan. Kecuali jika Anda ingin hidup dalam kegelapan selama sisa hidup Anda, terisolasi dari seluruh dunia dalam kemiskinan, dan hidup dalam kegelapan, Anda perlu melangkah ke depan," lanjut Graham dalam cuitannya.

Ketika perang Rusia di Ukraina terlihat semakin mengarah ke perang dunia III, spekulasi muncul jika Putin salah langkah dan bisa menjadi penyebab kejatuhannya.

Sejumlah pakar dan ahli meramalkan bahwa Putin akan frustrasi dengan biaya perang dan sanksi ekonomi yang menyebabkan rezimnya runtuh.

Baca Juga: Kemenangan Persib Bandung Makan Tumbal, Ezra Walian Out Saat Jumpa Persebaya Surabaya

"Serangan Vladimir Putin di Ukraina akan mengakibatkan jatuhnya dia dan teman-temannya," kata David Rothkopf di Daily Beast.

Berdasarkan penelitian, hanya ada dua skenario bagaimana pemimpin otoriter jatuh.

Pertama adalah kudeta militer dan yang kedua adalah pemberontakan rakyat.

Selama Perang Dingin, kudeta adalah cara yang lebih umum bagi diktator untuk dilengserkan dari jabatannya seperti saat penggulingan Juan Perón dari Argentina pada tahun 1955.

Baca Juga: Berkah Hari Jadi Persib Bandung, Pangeran Biru Gasak Madura United 3-2 dan Jadi Kado Terindah

Sementara untuk pemberontakan rakyat terjadi saat Presiden Soeharto diturunkan dari kursi RI1 dengan gelombang demonstrasi masyarakat Indonesia.*** 

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah