JURNAL PALOPO - Analis menyebutkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah salah perhitungab dalam invasinya ke Ukraina.
Putin disebut meremehkan kekuatan perlawanan Ukraina serta reaksi keras dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat.
AS terus menjatuhkan sanksi pada Moskow. Salah satunya menerapkan larangan impor minyak dari Rusia.
Baca Juga: Aroma Balas Dendam Selimuti Duel Persib Bandung vs Arema FC, Beckham Putra Tebar Psywar
Presiden AS, Joe Biden menyebut ini sebagai 'pukulan kuat lainnya terhadap mesin perang Putin.'
“Putin salah menghitung kesediaan Ukraina untuk bertarung, gaya kepemimpinan dan kesediaan untuk mati demi Presiden [Ukraina] [Volodymyr] Zelensky,” kata Rebekah Koffler, mantan perwira Badan Intelijen Pertahanan dikutip dari Fox News.
Rebekah juga mengatakan bahwa Putin salah menghitung balasan dari Barat, Eropa, Amerika, dan bahkan rakyat Rusia yang anti-perang.
Zelensky, yang telah selamat dari tiga upaya pembunuhan, bersumpah untuk tinggal di ibukota Ukraina Kyiv ketika pasukan Rusia mengepung kota itu.
Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Terus Memanas, Begini Kisah Mahasiswa India yang Pilih Bohongi Orang Tua