JURNAL PALOPO - Sanksi formal Amerika Serikat atas Rusia akibat invasi ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu menimbulkan kekhawatiran akan pasokan minyak dunia.
Amerika Serikat bersedia mengambil langkah ini sendiri tanpa campur tangan sekutunya di Eropa.
Perusahaan minyak terkemuka Inggris Shell, Selasa ini juga menyatakan rencananya menghentikan pasokan minyak dan gas dari Rusia.
Baca Juga: Hutan Terbesar di Korea Selatan Dilalap Si Jago Merah, Aktor dan Aktris Korsel Ikut Berdonasi
Perusahaan ini juga akan menghentikan pembelian minyak mentah dari Rusia. Ini merupakan langkah awal dan segera yang dapat mereka ambil.
Harga minyak bahkan dikhawatirkan akan melambung hingga menyentuh angka 300 dolar Amerika per barel.
Kenaikan ini terjadi jika Amerika Serikat dan Uni Eropa melarang impor minyak dari Rusia, ujar Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak Senin lalu.
Ketakutan bahwa Rusia akan merespon sanksi negara-negara Barat dengan menghentikan ekspor bahkan sudah mendorong harga minyak naik.
Baca Juga: Krisis Ukraina: Penantian Menyiksa Pelajar India yang Terjebak di Sumy, Akhirnya Berhasil Dievakuasi
Pembicaraan dengan Iran atas program nuklirnya yang berjalan lambat, tentang rencana mengakhiri sanksi terhadap penjualan minyaknya, dapat mendukung harga minyak di pasar dunia.