Hening di Timur Tengah, Mata Dunia Teralihkan ke Ukraina, Israel Leluasa Menekan Palestina

- 12 Maret 2022, 08:54 WIB
Foto diambil di Tepi Barat, Palestina, 8 Maret 2022, Israel leluasa menekan dan melabeli warga Palestina sebagai teroris setelah mata dunia tertuju ke Ukraina dan Rusia.
Foto diambil di Tepi Barat, Palestina, 8 Maret 2022, Israel leluasa menekan dan melabeli warga Palestina sebagai teroris setelah mata dunia tertuju ke Ukraina dan Rusia. /REUTERS/Raneen Sawafta/

El Halabi telah menolak banyak kesepakatan pembelaan, menolak untuk mengakui kesalahan atas kejahatan yang dia tegaskan tidak dia lakukan.

Itulah cobaan berat yang dihadapi Sa'afin (60) dan yang sedang dihadapi Juana Rishmawi (63) ketika dia mengambil kesepakatan pembelaan serupa.

Juana kemudian dijatuhi hukuman 13 bulan penjara karena pekerjaannya dengan Komite Pekerjaan Kesehatan Palestina, kelompok yang dinyatakan ilegal oleh Israel pada awal 2020.

Komite Kerja Kesehatan tidak diberitahu tentang pelabelan tersebut sampai Israel menangkap direkturnya, Shatha Odeh, dan menutup kantor pusatnya di Ramallah.

Baca Juga: Bali United Menang Tipis dari Persiraja, Teco Beri Pelajaran Berharga untuk Junior

Odeh (60) telah berada dalam tahanan Israel sejak tentara pendudukan menyerbu rumahnya pada Juli tahun lalu.

Tuduhan terhadap Odeh terutama berkisar pada peran kepemimpinannya di Komite Kerja Kesehatan, menurut Addameer.

Addameer berpendapat bahwa penangkapan Odeh menunjukkan peningkatan keberanian Israel dalam menekan dan mengkriminalisasi pembela HAM Palestina dan organisasi masyarakat sipil yang menantang rezim penjajah.

Konsensus HAM global sekarang menyatakan bahwa Israel adalah rezim kolonial yang menindas.

Baca Juga: Resep Bolu Pisang Kukus Coklat, Cocok Buat Jualan di Rumah

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah