"Kami menginginkan perdamaian dan kami ingin Israel mendukung kami dalam semua aspek, bahkan di masa-masa sulit seperti itu," katanya.
Ratusan bahkan ribuan orang Yahudi Ukraina yang melarikan diri dari perang diberikan hak untuk tinggal di Israel.
Sementara warga Ukraina non-Yahudi tidak akan menikmati hak istimewa yang sama dan dipaksa untuk kembali ke negara asal mereka.
"Ini tidak bisa diterima. Hongaria, Polandia, dan Slovakia mengizinkan ratusan ribu orang kami datang tanpa identitas," ujar Kornichuk.
Baca Juga: Memanas! Ukraina Dihujani Roket Rusia, Ratusan Penduduk Sipil Jadi Korban
Dia memiliki harapan yang lebih tinggi dari Israel karena Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, adalah seorang Yahudi.
Kebijakan rasis Tel Aviv juga dikecam oleh Palestina. Di bawah hukum pengembalian Israel, individu yang dapat membuktikan bahwa mereka memiliki setidaknya satu kakek nenek Yahudi dapat bermigrasi ke Israel.
Namun, warga Palestina yang dijadikan pengungsi dari 1948, serta keturunan mereka, dicegah untuk kembali, meskipun mereka memiliki hak yang sah untuk melakukannya di bawah hukum internasional.
Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menyambut baik migrasi ribuan orang Yahudi Ukraina di tengah konflik yang meningkat dengan Rusia.