Uni Eropa Terima Pengungsi Ukraina, Israel Justru Menolak jika Tidak Satu 'Server'

- 2 Maret 2022, 19:01 WIB
Kamp pengungsian warga sipil Ukraina.
Kamp pengungsian warga sipil Ukraina. /facebook @Ukraine UA/

"Kami menginginkan perdamaian dan kami ingin Israel mendukung kami dalam semua aspek, bahkan di masa-masa sulit seperti itu," katanya.

Ratusan bahkan ribuan orang Yahudi Ukraina yang melarikan diri dari perang diberikan hak untuk tinggal di Israel.

Sementara warga Ukraina non-Yahudi tidak akan menikmati hak istimewa yang sama dan dipaksa untuk kembali ke negara asal mereka.

"Ini tidak bisa diterima. Hongaria, Polandia, dan Slovakia mengizinkan ratusan ribu orang kami datang tanpa identitas," ujar Kornichuk.

Baca Juga: Memanas! Ukraina Dihujani Roket Rusia, Ratusan Penduduk Sipil Jadi Korban

Dia memiliki harapan yang lebih tinggi dari Israel karena Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, adalah seorang Yahudi.

Kebijakan rasis Tel Aviv juga dikecam oleh Palestina. Di bawah hukum pengembalian Israel, individu yang dapat membuktikan bahwa mereka memiliki setidaknya satu kakek nenek Yahudi dapat bermigrasi ke Israel.

Namun, warga Palestina yang dijadikan pengungsi dari 1948, serta keturunan mereka, dicegah untuk kembali, meskipun mereka memiliki hak yang sah untuk melakukannya di bawah hukum internasional. 

Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menyambut baik migrasi ribuan orang Yahudi Ukraina di tengah konflik yang meningkat dengan Rusia.

Baca Juga: 8 Hal Menarik Jelang Piala Dunia Qatar, Tuduhan Korupsi hingga Adanya Dugaan Kerja Paksa Bagi Tenaga Asing

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah