Tidak Seperti NATO, Negara-negara Islam Pilih Diplomasi daripada Mengirim Senjata untuk Konflik Rusia-Ukraina

- 2 Maret 2022, 08:18 WIB
Hubungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) tampaknya runtuh usai ancaman nuklir Rusia memicu kepanikan NATO terkait konflik di Ukraina.
Hubungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) tampaknya runtuh usai ancaman nuklir Rusia memicu kepanikan NATO terkait konflik di Ukraina. /REUTERS/Sergei Karpukhin

JURNAL PALOPO - Meski termasuk dalam aggota NATO, tetapi Turki tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Hal ini diumumkan pada Selasa, 1 Maret waktu setempat, oleh perwakilan Presiden negara Turki, Ibrahim Kalyn.

Menurut Kalyn, sebelum bertindak, harus mempertimbangkan dahulu prioritas negara.

Baca Juga: Efek Konflik Rusia-Ukraina, Abramovich akan Jual Chelsea Minggu Ini, yang Punya Kelebihan Uang Boleh Merapat

Ia menilai harus ada pihak yang mampu bernegosiasi dengan Rusia.

"Siapa yang akan berbicara dengan Rusia ketika semua orang membakar jembatan? Kami tidak berencana menjatuhkan sanksi untuk membuka saluran ini," katanya dalam sebuah wawancara dengan media Turki.

Pada saat yang sama, dia meragukan bahwa negosiasi antara Rusia dan Ukraina akan berlangsung pada 2 Maret.

Kalyn mencatat bahwa negosiasi Rusia dan Ukraina dapat ditunda selama beberapa hari karena kegagalan teknis.

Baca Juga: Taklukan Persela Lamongan, Bali United Bertahan di Puncak Klasemen Liga 1, Gelar Juara Menanti

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: TASS rg.ru Iz.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x