Meskipun kesan langsung dari citra Tartus tidak menunjukkan bahwa itu sangat efektif, tabir itu masih bisa berguna dalam mencegah beberapa sensor.
Sejak dimulainya kampanye Kremlin di Suriah pada tahun 2015, pelabuhan tersebut telah menerima aliran kapal yang membawa kargo dari Rusia.
Pada gilirannya, satelit, serta pesawat intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) berawak maupun tidak mengawasi Tartus dari wilayah udara di atas perairan internasional di Mediterania timur.
Upaya ini bisa efektif dalam mengaburkan area pelabuhan dari kamera elektro-optik dan beberapa optik inframerah tergantung warna yang digunakan.
Termasuk pula pencari inframerah pencitraan yang digunakan pada berbagai peluru kendali seperti beberapa rudal yang mahir menyerang target pesisir.
Di sisi lain, itu tidak akan membantu mengaburkan pergerakan di pelabuhan dari radar pencitraan atau beberapa kamera multi-spektral pada platform seperti RQ-4 Global Hawk tak berawak dan yang dirancang untuk mengintip melalui asap, kabut, debu, dan obscuran lainnya.
Militer Rusia setidaknya telah dilatih menggunakan tabir asap untuk membantu menyamarkan pangkalan angkatan laut di masa lalu.
Pelatihan menyebarkan asap dengan cepat di sekitar pangkalan angkatan laut strategis seperti Tartus masuk akal.
Baca Juga: Iran-AS Saling Tuduh Soal Drone, Konflik Kedua Negara Bisa Semakin Meruncing