Kontrak Kerjasama Pembangunan Kapal Selam Batal, Macron Tuduh PM Australia Berbohong Padanya

- 1 November 2021, 18:15 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menuduh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison telah berbohong kepadanya terkait kontrak kerjasama pembangunan kapal selam.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menuduh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison telah berbohong kepadanya terkait kontrak kerjasama pembangunan kapal selam. /angkapan Layar IGTV/@emmanuelmacron

JURNAL PALOPO - Presiden Prancis, Emmanuel Macron menuduh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison berbohong kepadanya.

Tuduhan tersebut berdasarkan pembatalan kontrak pembangunan kapal selam pada September 2021.

Butuh banyak upaya untuk mempebaikinya. Hal ini karena Macron kehilangan kepercayaan kepada Morrison.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Tentukan Sikapmu Dalam Hubungan Melalui Gambar yang Terlihat Pertama Kali

Pada KTT G20 di Roma, kedua pemimpin negera tersebut bertemu untuk pertama kali sejak pembatalan kerjasama mereka.

Australia membatalkan kesepakatan multi-miliar dolar dengan Prancis sebagai bagian dari aliansi keamanan baru dengan Inggris dan Amerika Serikat.

Aliansi yang dijuluki AUKUS tersebut memberi Australia akses ke kapal selam bertenaga nuklir.

"Saya tidak berpikir, saya tahu," kata Macron menanggapi pertanyaan apakah dia mengira Morrison telah berbohong kepadanya, dikutip dari Reuters, 1 November 2021.

Baca Juga: 6 Keistimewaan Istigfar dalam Kehidupan Sehari-hari, Diantaranya Dosa Diampuni dan Hati Lebih Tenang

"Saya sangat menghormati negara Anda," katanya kepada wartawan Australia pada hari Minggu.

"Saya memiliki banyak rasa hormat dan banyak persahabatan untuk orang-orang Anda. Saya hanya mengatakan ketika kami memiliki rasa hormat, Anda harus jujur ​​dan Anda harus berperilaku sejalan, dan konsisten, dengan nilai ini," ungkap Macron.

Sementara itu, Morrison mengatakan pada konferensi pers pada hari yang sama bahwa dia tidak berbohong.

Sebelumnya, ia mengaku telah menjelaskan kepada Macron bahwa kapal selam konvensional tidak akan lagi memenuhi kebutuhan Australia. 

Baca Juga: Doa Pembuka 12 Pintu Rezeki, Amalkan Secara Rutin agar Mendapat Keberkahan

Pada hari Senin waktu setempat, Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce meminta Prancis menelaah masalah ini.

"Kami tidak mencuri sebuah pulau, kami tidak merusak Menara Eiffel. Itu adalah kontrak," kata Joyce kepada wartawan di Moree, Sydney.

"Kontrak memiliki syarat dan ketentuan, dan salah satu syarat dan ketentuan dan proposisi itu adalah Anda mungkin keluar dari kontrak," kata Joyce.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah