Persaingan di Pasifik Picu Naiknya Tensi Perlombaan Senjata Antar Negara-negara Besar

- 17 September 2021, 11:39 WIB
Ilustrasi militer.
Ilustrasi militer. /Pixabay/Pexels /

JURNAL PALOPO - Serangkaian uji coba rudal dan kesepakatan pertahanan di Pasifik telah menyoroti perlombaan senjata regional yang semakin intens saat persaingan China-AS tumbuh.

Dalam 24 jam trakhir, Korea Utara menembakkan dua senjata yang dibawa kereta api, sementara Korea Selatan berhasil menguji rudal balistik kapal selam pertamanya.

Australia sendiri mengumumkan pembelian kapal selam bertenaga nuklir dan rudal jelajah AS.

Baca Juga: Pernah Merasa Salah Memilih Pasangan? Ternyata 3 Hal Ini Picu Perasaan Tersebut

Tahun lalu, kawasan Asia dan Oseania mencurahkan lebih dari setengah triliun dolar AS untuk militer masing-masing negara, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute.

"Anda benar-benar telah melihat tren yang meningkat selama 20 tahun terakhir," kata Lucie Beraud-Sudreau dari Stockholm International Peace Research Institute dikutip dari AFP. 

Menurutnya Lucie, Asia merupakan wilayah di mana tren kenaikan yang paling terlihat.

China menyumbang sekitar setengah dari total Asia dan telah meningkatkan pengeluaran pertahanan setiap tahun selama 26 tahun terakhir, mengubah Tentara Pembebasan Rakyat menjadi kekuatan tempur modern.

Baca Juga: Ini Dia Amalan 1 Menit yang Menghapus Dosa 100 Tahun, Cek Ulasan Khalid Basalamah

Beijing sekarang menghabiskan sekitar $ 252 miliar atau sekitar Rp3.587 triliun per tahun yang memungkinkannya untuk memproyeksikan kekuatan di seluruh kawasan dan secara langsung menantang keunggulan AS.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah