JURNAL PALOPO - Sebuah laporan memperingatkan dunia jika kemungkinan ada sekitar sepuluh juta orang yang akan mati jika para pemimpin dunia gagal menyepakati pengurangan signifikan emisi gas rumah kaca pada 2030.
Laporan tersebut juga mengungkapkan jika hasil pertanian bisa turun tiga puluh persen pada tahun 2050.
Bahkan ketika jumlah makanan yang dibutuhkan oleh populasi yang tumbuh diperkirakan meningkat lima puluh persen, menurut lembaga pemikir urusan internasional, Chatham House.
Baca Juga: Demi Menyambung Hidup, Warga Afghanistan Rela Jual Harta Benda Akibat Krisis Serangan Taliban
Laporan yang dibuat untuk memperingatkan pemerintah jelang COP26, pertemuan iklim PBB di Glasgow November ini.
Menurut laporan itu, dampak parah dari perubahan iklim akan terkunci mulai tahun 2040, kecuali emisi gas rumah kaca secara drastis menurun sebelum 2030.
Tanaman jagung kemungkinan besar akan menderita, lembaga think tank memperkirakan setidaknya penurunan 10 persen pada hasil panen di AS, Cina, Brasil, Argentina, dan sebagian besar wilayah tanaman ini ditanam.
Lebih dari 400 juta orang akan kehilangan pekerjaan pada 2030-an, dengan 10 juta kematian yang diprediksi karena peningkatan suhu bumi.
Baca Juga: Luar Biasa, Mesir Tawarkan Internet Kecepatan Tinggi pada 60 Juta Warganya