Peringatan Mengerikan, 10 Juta Orang akan Mati Jika Pemimpin Dunia Gagal Bertindak di COP26

- 14 September 2021, 08:42 WIB
Ilustrasi perubahan iklim - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan perlindungan utuk orang-orang di dunia dari efek bencana akibat  perubahan iklim.*
Ilustrasi perubahan iklim - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan perlindungan utuk orang-orang di dunia dari efek bencana akibat perubahan iklim.* /Rianti S// pixabay.com/marcinjozwiak

JURNAL PALOPO - Sebuah laporan memperingatkan dunia jika kemungkinan ada sekitar sepuluh juta orang yang akan mati jika para pemimpin dunia gagal menyepakati pengurangan signifikan emisi gas rumah kaca pada 2030.

Laporan tersebut juga mengungkapkan jika hasil pertanian bisa turun tiga puluh persen pada tahun 2050.

Bahkan ketika jumlah makanan yang dibutuhkan oleh populasi yang tumbuh diperkirakan meningkat lima puluh persen, menurut lembaga pemikir urusan internasional, Chatham House.

Baca Juga: Demi Menyambung Hidup, Warga Afghanistan Rela Jual Harta Benda Akibat Krisis Serangan Taliban

Laporan yang dibuat untuk memperingatkan pemerintah jelang COP26, pertemuan iklim PBB di Glasgow November ini.

Menurut laporan itu, dampak parah dari perubahan iklim akan terkunci mulai tahun 2040, kecuali emisi gas rumah kaca secara drastis menurun sebelum 2030.

Tanaman jagung kemungkinan besar akan menderita, lembaga think tank memperkirakan setidaknya penurunan 10 persen pada hasil panen di AS, Cina, Brasil, Argentina, dan sebagian besar wilayah tanaman ini ditanam.

Lebih dari 400 juta orang akan kehilangan pekerjaan pada 2030-an, dengan 10 juta kematian yang diprediksi karena peningkatan suhu bumi.

Baca Juga: Luar Biasa, Mesir Tawarkan Internet Kecepatan Tinggi pada 60 Juta Warganya

Pada tahun 2040, para peneliti mengatakan hampir 700 juta orang setiap tahun mungkin akan terkena kekeringan parah yang berlangsung setidaknya enam bulan.

Sementara pada tahun 2050, lebih dari 70 persen orang di setiap wilayah di dunia mungkin akan mengalami gelombang panas.

Jumlah banjir juga akan melonjak pada pergantian abad berikutnya. Laporan itu juga memperingatkan hampir 200 juta orang di seluruh dunia mungkin akan mengalami kebanjiran.

Hampir 60 juta orang kemungkinan akan terkena dampak banjir sungai karena kenaikan permukaan laut.

Baca Juga: Dukung Pemerintahan Taliban di Afghanistan, Wanita Bercadar Lakukan Demonstrasi

Para penulis mengatakan kemungkinan banjir yang saat ini terjadi sekali dalam 100 tahun meningkat karena kenaikan satu meter di permukaan laut.

Mereka mengatakan laju upaya dekarbonisasi global saat ini berada di jalur pemanasan setidaknya 2,7 derajat Celcius pada akhir abad ini, jauh di atas target yakni 1,5 derajat Celcius.

Pada COP21 di Paris pada tahun 2015, negara-negara sepakat untuk mencoba membatasi pemanasan global hingga 2C di atas tingkat pra-industri untuk mengekang krisis iklim.

Menurut salah seorang penulis laporan tersebut mengatakan jika masih ada peluang mengatasi bencana global ini jika pemerintah dunia sepakat dan berambisi memcegah dampak perubahan iklim.

Kecepatan perubahan iklim telah mengejutkan banyak orang di masa lalu. Ilmu pengetahuan telah jelas dan proyeksinya semakin tajam.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x