Tiongkok dan Nepal Menyepakati Ketinggian Baru Gunung Everest yang Lebih Tinggi

- 8 Desember 2020, 19:35 WIB
 Gunung Everest
Gunung Everest /Sky News

Surveyor Tiongkok kemudian mendaki puncaknya pada musim semi tahun ini, ketika gunung tersebut ditutup oleh kedua negara untuk pendaki lain karena pandemi virus corona.

Damodar Dhakal, juru bicara Departemen Survei Nepal, mengatakan surveyor Nepal telah menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global untuk mendapatkan ketinggian yang tepat dari puncak raksasa.

Garrett Madison dari perusahaan Madison Mountaineering yang berbasis di AS mengatakan dia sangat senang mendaki ketinggian baru di Gunung Everest tahun depan.

“Tentunya beberapa rekor baru untuk mendaki 'Everest tertinggi' akan terjadi pada 2021,” kata pendaki gunung Everest sepuluh kali berusia 42 tahun itu kepada Reuters melalui pesan teks.

Baca Juga: Tes Mata: Bisakah Anda Membacanya?Jawabannya Menentukan Kemampuan Penglihatan Warna Anda

“Semoga saya mendapatkan puncak Everest £ 11 pada tahun 2021!”

Banyak pendaki barat menggunakan ketinggian yang sedikit lebih tinggi yaitu 8.850 meter (29.035 kaki) yang ditentukan pada tahun 1999 oleh National Geographic Society dan Boston's Museum of Science, dalam sebuah survei yang menggunakan teknologi berbasis satelit untuk mengukur puncaknya.

Gempa bumi tahun 2015, yang terjadi selama musim puncak pendakian, memicu longsoran besar yang menewaskan 18 orang di pangkalan, menghentikan aktivitas pendakian gunung pada musim tersebut.

Tahun berikutnya, pendaki yang mendaki puncak tersebut mengatakan sebuah landmark Everest, Hillary Step -formasi batuan hampir vertikal setinggi 13 meter (40 kaki) di bawah puncak- telah runtuh akibat dampak gempa bumi terburuk yang pernah tercatat di Nepal.

Baca Juga: Kaca Mata atau Jam Pasir! Temukan Perubahan Besar yang Menanti Anda di Masa Depan

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah