Penasihat Donald Trump: Jika Florida Jatuh ke Joe Biden, Maka Pertandingan Selesai

4 November 2020, 18:42 WIB
Donald Trump dan Joe Biden bertarung dalam Pilpres AS. / BBC /

JURNALPALOPO - Penghitungan suara pemilu Amerika Serita (AS) menunjukkan persaingan sengit Donald Trump melawan Joe Biden dibeberapa negara bagian yang menjadi kunci kemenangan.

Seperti yang terjadi di Florida dan Texas, Donald Trump diproyeksikan menang di kedua wilayah tersebtu.

Seorang penasihat Donald Trump mengungkap peran penting wilyah Florida pada hasil penghitungan suara Pilpres ini.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

"Jika Florida jatuh ke Biden, maka pertandingan selesai. Namun, jika Florida dimenangi Trump, maka pertarungan masih berlanjut," kata sang penasihat dikutif dari CBS, Rabu 4 November 2020.

Selain dua wilayah tersebut, rivalitas juga terjadi dibeberapa negara bagian seperti Georgia, Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, Arizona, dan North Carolina.

Sejauh ini dibeberapa wilayah AS sudah mulai penghitungan suara. Pemenang pilpres boleh jadi belum bisa diketahui dalam beberapa hari mendatang karena masih ada jutaan kertas suara yang masih dihitung.

Sementara Joe Biden dalam pidato di hadapan para pendukungnya di Delaware mengatakan, bahwa Pilpres tahun ini akan berjalan panjang buat dirinya. 

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Bakal Ditutup Hari Ini, Segera Daftar Sebelum Terlambat

"Tapi siapa tahu kita bisa bertarung mungkin sampai besok pagi, mungkin lebih lama!. Ini belum selesai sampai semua suara, semua kertas suara dihitung," kata ia.

Sejauh ini beberapa negara bagian yang menjadi kantung kekuasaan Demokrat dan Republik telah merampungkan pemungutan suara dan belum ada kejutan berarti.

Kebanyakan negara bagian condong pada salah satu partai, sehingga fokus setiap capres biasanya tertuju pada 12 atau lebih negara bagian yang peluang kemenangannya 50-50.

Negara-negara bagian ini dijuluki 'battleground states' atau negara bagian kunci pertarungan.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Wanita ini tanpa Disadari Dapat Mengundang Maut, Simak Penjelasannya!

Berdasarkan proyeksi perolehan suara, kedua pesaing ini meraih kemenangan di basis suara mereka masing-masing.

Wilayah konservatif seperti Alabama, Indiana, Kentucky, dan Tennessee menjadi milik Trump, sementara Massachusetts, Vermont, New York, dan Connecticut untuk Biden.

Di Florida, wilayah yang dibidik Trump agar ia meraih suara Electoral College yang dibutuhkan untuk menang, Trump mengungguli Biden dengan catatan persentase suara 51,2 persen berbanding 47,8 persen atas 93 persen total suara yang telah dihitung.

Suara Electoral College ditetapkan oleh masing-masing negara bagian, tergantung pada jumlah populasi mereka.

Baca Juga: Momen Menyeramkan yang dialami Idol K-Pop, Ada yang Diancam Mau Dibunuh

Kekuatan Trump di Florida kali ini berasal dari suara yang relatif meningkat daripada pemilu 2016 di area-area dengan populasi tinggi orang Latin di negara bagian itu.

Selama berbulan-bulan belakangan, muncul keluhan dari para aktivis Latin di Partai Demokrat yang mengusung Biden, bahwa Biden mengabaikan para pemilih Hispanik dan hanya memfokuskan perhatiannya pada orang Kulit Hitam di kota-kota di kawasan Barat-Tengah (Midwestern).

Banyak pemilih muda Hispanik yang merupakan pendukung Bernie Sanders, Senator Partai Demokrat yang sempat menjadi kandidat presiden dari partai itu, namun kemudian survei menunjukkan dukungan yang lebih sedikit untuk Biden dengan anggapan bahwa ia terlalu moderat dan sulit dijangkau.

Survei exit poll lembaga penelitian Edison Research menunjukkan bahwa Biden memimpin Trump dalam hal suara pemilih non-Kulit Putih, namun di sisi lain Trump memperoleh suara pemilih non-Kulit Putih lebih tinggi dibandingkan pemilu 2016.

Baca Juga: Masih Muda, Beberapa Idol K-Pop Ini Memiliki Bakat Musik Luar Biasa, Salah Satunya Yuna ITZY

Survei tersebut menunjukkan sekitar 11 persen pemilih Afrika-Amerika, 31 persen pemilih Hispanik, dan 30 persen pemilih Asia-Amerika memberikan suara mereka untuk Trump.

Hasil ini naik sekitar 3 persen perolehan rata-rata ketiga kelompok pemilih itu dari perolehan Trump di 2016.

Dengan keunggulan Trump di Florida, bagaimanapun Biden masih mempunyai kesempatan untuk unggul dalam Electoral College dari suara di sejumlah negara bagian lainnya--kendati Biden telah berupaya keras merebut suara di wilayah yang mendorong kemenangan Trump pada 2016 itu.

Sejauh ini, Trump dan Biden bersaing ketat di wilayah krusial lainnya. Misalnya di North Carolina, kedua rival memperoleh 49,4 persen suara, atas hitungan suara masuk sebanyak 86 persen.

Baca Juga: Enam Manfaat yang Diperoleh jika Melakukan Kardio, Diantaranya Menurunkan Stres

Di Ohio, Trump unggul tipis dengan 50,5 persen suara, atas 69 persen suara yang telah dihitung.

Di Texas, Biden memimpin dengan 49,6 persen berbanding 49 persen, dengan jumlah suara yang masuk 72 persen total suara.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RRI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler