Sejarah Turki dan Prancis yang Jarang Diketahui, Paris pernah Minta Bantuan ke Khalifahan Utsmani

- 30 Oktober 2020, 20:59 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron /Kolase

JURNALPALOPO - Perang kata-kata Presiden Prancis Emmanual Macron dengan Turki telah memberikan tekanan besar pada hubungan bilateral antara Ankara dan Paris.

Terlepas dari omelan Macron yang tak henti-hentinya terhadap Turki dan Presidennya Recep Tayyip Erdogan, pandangan umum di dalam lingkaran kebijakan Ankara adalah bahwa “hanya Macron yang bermasalah dengan Turki,” tidak dengan publik Prancis.

Pandangan ini berakar pada aliansi bersejarah antara pendahulu Turki Kekhalifahan Utsmaniya atau Ottoman dan monarki Prancis, yang berasal dari abad ke-16 ketika Sulaiman Agung memasuki Perang Mohacspada tahun 1526, mengalahkan kekaisaran Hungaria, yang merupakan sekutu terkuat monarki Habsburg Austria.

Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel

Bagaimana keputusan Sultan Sulaiman untuk melawan Kekaisaran Hungaria membantu monarki Prancis saat itu?

Sejarawan mengatakan bahwa setahun sebelum perang, Louise dari Savoy, ibu dari Raja Prancis, Francis I, menulis surat kepada khalifah, meminta bantuannya untuk mengeluarkan putranya dari penjara Habsburg.

Sebagai sekutu utama Habsburg, Kekaisaran Hungaria menghadapi kekalahan mengerikan di tangan Utsmaniyah, menandai berakhirnya dinasti Jagiellonia.

Charles V, Raja Habsburg, merasakan tekanan untuk datang ke meja perundingan dan membebaskan Francis I.

Baca Juga: Siap Dicairkan, Begini Cara Cek Penerima BLT Subsidi Upah Rp1,2 Juta untuk Karyawan

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x