Hanya Karena Pintu Macet, Penyelidikan NASA Tentang Sampel Asteroid Bocor

24 Oktober 2020, 20:09 WIB
Ilustrasi NASA /pexels.com

JURNALPALOPO - Sebuah penyelidikan di Amerika Serikat (AS) yang mengumpulkan sampel dari asteroid awal pekan ini mengambil begitu banyak material.

Akibatnya sebuah batu terjepit di pintu kontainer, memungkinkan batuan tumpah kembali ke luar angkasa.

Pada hari Selasa, lengan robot dari wahana, OSIRIS-REx, menendang awan puing-puing batu di Bennu.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Asteroid berukuran raksasa ini berjarak sekitar 320 juta kilometer (200 juta mil) dari Bumi dan menjebak material lain dalam perangkat pengumpulan untuk kembali ke Bumi.

Tetapi gambar kepala koleksi pesawat ruang angkasa yang dipancarkan kembali ke kontrol darat, mengungkapkan bahwa ia telah menangkap lebih banyak material daripada yang diantisipasi para ilmuwan dan memuntahkan kelebihan batuan asteroid yang terkelupas ke luar angkasa.

Kebocoran tersebut membuat tim misi OSIRIS-REx berusaha keras untuk menyimpan perangkat pengumpul untuk mencegah tumpahan tambahan.

"Waktu sangat penting," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi sains NASA, Jumat dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Beberapa Kebiasaan Ini Dapat Menyebabkan Kanker Mata, Simak Penjelasannya

Zurbuchen mengatakan tim misi akan melewatkan kesempatan mereka untuk mengukur berapa banyak material yang mereka kumpulkan.

Seperti yang direncanakan semula dan melanjutkan ke fase penyimpanan, sebuah proses yang rapuh untuk menyelipkan wadah pengumpulan sampel, dalam posisi aman di dalam pesawat ruang angkasa tanpa berdesak-desakan dengan materi yang lebih berharga.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA tidak akan tahu berapa banyak materi yang dikumpulkannya sampai kapsul sampel kembali pada tahun 2023.

Pemecahan masalah juga menyebabkan para pemimpin misi untuk melupakan kesempatan lagi untuk mengulangi upaya pengumpulan dan sebaliknya berkomitmen untuk mulai Maret depan pesawat ruang angkasa itu kembali ke Bumi.

Baca Juga: Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Kesehatan, Ada yang Bisa Menurunkan Resiko Kanker

"Sejujurnya, kami tidak dapat melakukan eksperimen pengumpulan yang lebih baik, "kata peneliti utama OSIRIS-REx, Dante Lauretta.

"Tetapi dengan pintu yang dibukakan oleh batu dan gambar mengkhawatirkan dari sampel tumpahan, kita hampir menjadi korban dari kesuksesan kita sendiri di sini", tambahnya.

Pesawat antariksa OSIRIS-REx berukuran minivan dengan anggaran sekitar USD800 juta atau sekitar Rp11 miliar dengan kurs Rp14.653 yang dibangun oleh Lockheed Martin.

Pesawat ini diluncurkan pada tahun 2016 untuk mengambil dan mengembalikan sampel Amerika Serikat (AS) pertama dari bahan asteroid murni.

Baca Juga: Tidak Mau Punya Flek Hitam? Lakukan Ini untuk Mencegahnya

Asteroid adalah salah satu sisa puing dari pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler