JURNALPALOPO.com - Sebagai pesaing berat Tiongkok dari segi ekonomi, Amerika Serikat menggunakan segala cara agar Tiongkok terkucilkan dari persaingan global.
AS tampaknya sengaja memanaskan situasi guna memancing perang dengan Tiongkok.
Terlihat dari berbagai respon AS terhadap segala sesuatu yang dilakukan militer Tiongkok. Seperti yang terjadi di perbatasaan Tiongkok - India Pertengahan Juni Lalu.
Baca Juga: Viral! Seorang Perempuan Ancam akan Robek Al-Quran, FPI Geruduk Kantor Polres
Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo pada hari Rabu masih mempersoalkan konflik China dan India di sepanjang perbatasan Ladakh.
Pompeo menuduh Beijing selalu dengan sengaja menciptakan perselisihan di perbatasan-perbatasan dengan negara tetangganya, termasuk dengan India.
Disadur dari Warta Ekonomi, Pompeo juga meminta kepada seluruh kekuatan negara-negara sekutunya untuk tidak tunduk dan takut dengan kekuatan China.
“Dari pegunungan Himalaya hingga perairan Zona Eksklusif Vietnam, ke Kepulauan Senkaku, dan selanjutnya, Beijing memiliki pola memicu perselisihan wilayah. Dunia seharusnya tidak membiarkan intimidasi ini terjadi, juga tidak akan membiarkannya berlanjut,” kata Pompeo.
Sebelumnya, pada tanggal 6 Juli lalu, Amerika telah mengerahkan dua kapal induknya yaitu USS Nimitz dan USS Ronald Reagan di perairan Laut China Selatan.
Baca Juga: Pesawat Intai Amerika Terbang di Semenanjung Korea, Korut Memanas
Kemunculan dua kapal induk AS itu terjadi setelah Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) menggelar latihan militer di Kepulauan Paracel pada tanggal 1-5 Juli lalu.
Tidak tanggung-tanggung, dua kapal induk militer AS itu telah membawa 90 pesawat jet tempur, dan sekitar 12.000 personil Angkatan Laut. Disusul dengan datangnya pesawat pengebom B-52 AS.
Kehadiran dua kapal induk AS di Laut China Selatan itu dalam rangka latihan militer kataKomandan kapal induk USS Nimitz, Laksamana Muda James Kirk.
Namun, Tiongkok tampaknya memilih untuk tidak meladeni kekuatan militer AS yang beroperasi di perairan yang diklaimnya itu sebagai wilayah teritorial Tiongkok.
Baca Juga: Pesawat Bomber B-52 AS Panaskan Situasi di Laut China Selatan
Banyak pengamat dan pakar percaya bahwa perang kedua negara dengan kekuatan militer terbesar didunia akan pecah.***