Putin Ragu dengan Masa Depan Rakyat Ukraina, Tuduh Kyiv Sabotase Koridor Kemanusian di Mariupol

6 Maret 2022, 09:52 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin ragu dengan masa depan Ukraina dan menuduh Kyiv menyabotase koridor kemanusian di Mariupol.. /Youtube Guardian News/

JURNAL PALOPO - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Sabtu memperingatkan status bahaya negara bagian Ukraina setelah gencatan senjata batal.

Sebelumnya pada pertemuan kedua Rusia-Ukraina, menghasilkan kesepakatan untuk membuka koridor kemanusiaan.

Gencatan senjata yang dijanjikan di kota pelabuhan Mariupol dibatalkan karena adanya ledakan yang meruntuhkan sebuah gedung.

Baca Juga: Zelensky Disebut Tak Ingin Jalur Damai, Lebih Memilih Benturkan Kekuatan NATO dengan Rusia

Hingga saat ini, total pengungsi yang meninggalkan Ukraina diperkirakan mencapai 1,4 juta jiwa dan masih akan bertambah.

Pada Sabtu malam waktu setempat, pejabat Ukraina mengungkapkan penembakan di Mariupol dan menjatuhkan bom di daerah pemukiman Chernihiv.

Putin terus menyalahkan semua itu pada kepemimpinan Ukraina dan mengecam perlawanan mereka terhadap invasi.

"Jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina," kata Putin dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Maret 2022 untuk Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces

“Dan jika ini terjadi, itu sepenuhnya atas hati nurani mereka.”

Putin juga mengecam sanksi Barat yang telah melumpuhkan ekonomi Rusia dan membuat nilai mata uangnya jatuh.

“Sanksi yang dijatuhkan ini mirip dengan menyatakan perang,” katanya dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pramugari dari maskapai Rusia Aeroflot.

Sistem keuangan Rusia mengalami pukulan lagi ketika Mastercard dan Visa mengumumkan bahwa mereka menangguhkan operasi di negara itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Maret 2022 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Sepuluh hari setelah invasi Rusia, perjuangan menegakkan gencatan senjata sementara di Mariupol dan Volnovakha menunjukkan rapuhnya upaya menghentikan pertempuran di seluruh Ukraina.

Pejabat Ukraina mengatakan tembakan artileri dan serangan udara Rusia telah mencegah warga pergi sebelum evakuasi yang disepakati berlangsung.

Putin yang merasa pasukannya tidak melakukan hal tersebut menuduh Ukraina menyabotase upaya evakuasi warga di Mariupol dan Volnovakha.

Pembicaraan putaran ketiga antara Rusia dan Ukraina akan berlangsung Senin, menurut Davyd Arakhamia, seorang anggota delegasi Ukraina.

Baca Juga: Persib Bandung Gulung Persiraja 3-1, David da Silva Tambah Koleksi Gol

Dia tidak memberikan rincian tambahan, termasuk di mana mereka akan berlangsung.

Walikota Mariupol, Vadym Boychenko mengatakan ribuan penduduk telah berkumpul untuk keluar dari kota ketika penembakan dimulai.

"Kota ini dalam keadaan pengepungan yang sangat, sangat sulit," kata Boychenko kepada TV Ukraina.

“Penembakan tanpa henti terhadap blok-blok perumahan sedang berlangsung, pesawat-pesawat telah menjatuhkan bom di daerah-daerah pemukiman. Penghuni Rusia menggunakan artileri berat, termasuk peluncur roket ganda Grad.”

Baca Juga: Sanksi untuk Rusia Merambah Dunia Balap, GP Rusia Dihapus dari Kalender hingga Kontrak Nikita Mazepin Diputus

Rusia telah membuat kemajuan yang signifikan di selatan, berusaha untuk memotong akses Ukraina ke laut.

Penguasaan Mariupol oleh militer Rusia dapat memungkinkan Kremlin membangun koridor darat ke Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler