Zelensky Disebut Tak Ingin Jalur Damai, Lebih Memilih Benturkan Kekuatan NATO dengan Rusia

6 Maret 2022, 08:30 WIB
Presiden Ukraina Dikabarkan Kabur ke Polandia dan Sembunyi di Kedubes AS, Ini Respons Zelensky /Ukrinform

JURNAL PALOPO - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky disebut mencoba memprovokasi konflik antara NATO dan Rusia.

"Pernyataan pahit terus-menerus dari Tuan Zelensky tidak menambah optimisme," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dikutip dari Ria Novosti.

Menurut Lavrov, Zelensky sedikit kasar kepada NATO yang tidak menetapkan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Baca Juga: Tes Psikologi Gambar, Temukan Ungkapan Alam Bawah Sadar Tentang Jati Diri Anda

"Dia kesal karena NATO tidak membela dia, seperti yang dia harapkan," kata Lavrov.

Lavrov menyebut Zelensky tidak berniat menyelesaikan konflik lewat jalur negosiasi, tetapi dengan kekuatan NATO untuk menggempur Rusia.

"Kegilaan militer dari pemimpin Ukraina menunjukkan bahwa dia tidak membutuhkan negosiasi," lanjut Lavrov.

Zelensky meminta NATO untuk mengumumkan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Baca Juga: Persib Bandung Unggul 2-1 dari Persiraja, Taktik Robert Alberts Mulus di Babak Pertama

Tetapi sekretaris jenderal aliansi mengatakan bahwa NATO tidak akan menyetujui hal ini karena dapat membuka bentrokan langsung dengan Rusia.

Dengan keputusan NATO ini, Volodymyr Zelensky seperti memprovokasi dengan menyebut aliansi tersebut lemah.

"KTT NATO berlangsung hari ini - pertemuan puncak yang lemah, pertemuan puncak yang membingungkan," kata Zelensky dalam pesan video.

Menurut Zelensky, NATO seakan memberi lampu hijau untuk pemboman kota-kota dan desa-desa Ukraina.

Baca Juga: Liga 1 2021: Usai Taklukkan Barito Putera, Arema FC Geser Persib Bandung

Presiden Rusia, Vladimir Putin memutuskan operasi militer pada 24 Februari 2022 untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran intimidasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Moskow hanya menyerang infrastruktur militer dan pasukan Ukraina, tidak ada yang mengancam penduduk sipil.

Putin melakukan demiliterisasi dan denazifikasi serta tidak berencana melakukan pendudukan Ukraina.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RIA Novosti

Tags

Terkini

Terpopuler