Moldova Masuk Radar Invasi Putin? Serangan akan Dimulai dari Pelabuhan Odessa

2 Maret 2022, 19:33 WIB
Moldova bisa jadi target selanjutnya dari Vladimir Putin untuk melakukan invasi selain Ukraina. /Pixabay/bboellinger

JURNAL PALOPO - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengungkapkan target Moskow selanjutnya adalah Moldova.

Lukashenko mengatakan hal ini dihadapan dewan keamanannya yang berdiri di depan sebuah peta.

Ia menunjukkan garis serangan Rusia di Ukraina hingga menunjuk target selanjutnya di wilayah Moldova.

Baca Juga: Key SHINee Tambah Daftar Panjang Selebriti Korea Selatan, yang Dikonfirmasi Positif Covid-19

Baca Juga: Memanas! Ukraina Dihujani Roket Rusia, Ratusan Penduduk Sipil Jadi Korban

Sanksi yang bertubi-tubi ke Rusia nyatanya tidak membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin mengendorkan invasinya.

Lukashenko, pemimpin Belarusia yang dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin adalah orang yang menyarankan invasi ke Moldova, bersama dengan Ukraina.

Belarus telah mendukung Rusia dalam invasi saat ini ke Ukraina dan juga menghadapi sanksi-sanksi oleh Uni Eropa atas dukungannya kepada Putin.

Peta menunjukkan beberapa garis serangan pasukan Putin yang telah terjadi. Itu juga menunjukkan rencana masa depan pasukan termasuk serangan ke Moldova.

Baca Juga: Uni Eropa Terima Pengungsi Ukraina, Israel Justru Menolak jika Tidak Satu 'Server'

Baca Juga: 8 Hal Menarik Jelang Piala Dunia Qatar, Tuduhan Korupsi hingga Adanya Dugaan Kerja Paksa Bagi Tenaga Asing

Wilayah ini merupakan salah satu dari 15 negara pecahan Soviet dan tetangga dengan Ukraina.

Peta itu menunjukkan bahwa pasukan Rusia akan memulai serangan mereka ke Moldova dari kota pelabuhan Odessa.

Salah satu pemimpin puncak Moldova percaya bahwa negaranya terletak di zona yang sangat berisiko, terutama dalam skenario perang saat ini.

Wakil Perdana Menteri Moldova, Nicu Popescu mengakui pada hari Selasa bahwa negaranya berada di "zona yang sangat berisiko".

Baca Juga: Bungkam Persela Lamongan, Bali United Cetak 11 Laga Tanpa Kalah dan Puncaki Klasemen

Baca Juga: Seakan Paling Benar, Amerika Kecam Rusia, Biden di Skak Jubir Kemenlu China

Nicu Popescu menginformasikan bahwa orang-orang di negaranya merasa cemas dan takut setelah invasi Rusia ke Ukraina menurut laporan Daily Mirror.

Senadan dengan itu, Inggris juga mengungkapkan kemungkinan bahwa agresi dan perang Rusia di Ukraina menimbulkan ancaman besar bagi beberapa negara.

Liz Truss, Menteri Luar Negeri Inggris, pekan lalu mengatakan bahwa jika Rusia tidak dihentikan sekarang, negara-negara lain mungkin menghadapi ancaman.

"Jika kita tidak menghentikan Putin di Ukraina, kita akan melihat negara lain di bawah ancaman - Baltik, Polandia, Moldova, dan itu bisa berakhir dalam konflik dengan NATO," katanya.

Baca Juga: Peluang Balas Dendam Terbuka, Pemberontak Suriah akan ke Ukraina untuk Melawan Rusia

Baca Juga: Perwira Rusia Tewas, Kremlin Catat Ini Kematian ke-17, Ukraina Ungkap Total Korban Sebenarnya

Nicu Popescu berharap negara tidak menjadi sasaran invasi selanjutnya dari Putin.

Bagi Popescu tantangan terbesar yang dilihatnya adalah menangani masuknya pengungsi ke negaranya.

Hampir 36.400 pengungsi telah melarikan diri ke Moldova dan diperkirakan akan lebih banyak lagi saat konflik berkecamuk.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Interfax

Tags

Terkini

Terpopuler