Jenderal Perang Chechnya Dikabarkan Tewas Dalam Serangan Rudal, Puluhan Prajurit Dibakar Hidup-hidup

1 Maret 2022, 08:29 WIB
Ilustrasi. jenderal perang Chechnya dikabarkan tewas dalam sebuah serangan rudal. /Pixabay

JURNAL PALOPO - Satu regu pasukan pemburu khusus Chechnya dikabarkan diledakkan militer Ukraina di dekat Hostomel, di timur laut Kyiv.

Menurut laporan Kyiv Independen, konvoi regu pasukan khusus Chechnya ini terdiri dari 56 tank.

Mereka diledakkan oleh tembakan rudal dari militer Ukraina di hari kedua penugasan mereka.

Baca Juga: Invasi Rusia Dinilai Lambat dan Tidak Efektif, Pemimpin Chechnya Usulkan Perluasan Serangan ke Seluruh Ukraina

Belum ada informasi tentang berapa banyak yang meninggal, tetapi yang pasti tentara yang masih hidup ditahan militer Ukraina.

Salah satu tawanan tersebut dilaporkan mengkonfirmasi bahwa pemimpin pasukannya, Jenderal Magomed Tushaev telah terbunuh dalam serangan rudal.

Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait tentang kebenaran kematian Magomed Tushaev dalam serangan tersebut.

Jenderal Magomed adalah tangan kanan Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang menjadi sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Resep Pecak Gurame Khas Betawi, Begini Cara Pembuatannya

Sekelompok pemburu Chechnya diyakini bersembunyi di hutan Ukraina.Mereka diberikan perintah untuk membunuh orang-orang yang menjadi sasaran jika mereka tidak bisa ditahan atau mencoba melarikan diri.

Ada spekulasi bahwa orang yang dicap sebagai Nazi oleh Moskow juga akan menjadi sasaran karena tujuan invasi ini salah satunya denazifikasi Ukraina.

Pasukan Chechnya yang diserang tersebut dilaporkan berasal dari batalion Federal Guard Service.

Pasukan ini sangat terlatih dalam keterampilan membunuh sehingga merena dikenal karena pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 1 Maret 2022 untuk Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces

Pasukan pemburu Chechny ini dikerahkan Rusia untuk mengejar kepala para pemimpin top Ukraina dengan target utama Presiden Volodymyr Zelensky dan keluarganya.

Para pasukan Chechnya ini bahkan diberi setumpuk kartu dengan foto-foto pejabat Ukraina yang menjadi sasaran.

Jurnalis Christo Grozev dari Bellingcat menulis bahwa Kadyrovtsy -pasukan pribadi presiden Chechnya Ramzan Kadyrov, mundur setelah mendapat pukulan telak.

Grozev mengaku bahwa informasi tersebut ia dapat dari sumber-sumber Chechnya, negara pendukung Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 1 Maret 2022 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Dalam informasi yang ia dapat sekitar 70 orang Kadyrovtsy dibakar hidup-hidup dalam serangan drone Bayraktar.

"(khususnya: 70 dari mereka dilaporkan dibakar hidup-hidup setelah satu pukulan dari Bayraktar), sebagian besar sisanya kembali melintasi perbatasan," cuit Gorzev di akun Twitter pribadinya, @christogrozev.

Kadyrov mengumumkan pada hari Sabtu bahwa pejuang Chechnya telah dikerahkan untuk mendesak militer Ukraina menggulingkan pemerintah mereka.

Kadyrov sendiri penting bagi Kremlin karena dia menjanjikan kesetiaan mutlak pada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Erdogan Ambil Sikap, Lebih Bela Identitas Eropa Turki hingga Siap Fasilitasi Pertemuan Rusia dan Ukraina

Sebagai imbalannya, Kadyrov diberikan kewenangan memerintah wilayah mayoritas Muslim dengan tingkat otonomi yang luas.

Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada hari Kamis yang ditandai dengan ledakan dan sirene serangan udara di Kyiv dan kota-kota lain.

Ratusan korban Ukraina baik sipil maupun militer dalam serangan membabi buta Rusia ke Ukraina.

Berdasarnya catatan Perwakilan Ukraina di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, setidaknya 352 orang, termasuk 16 anak-anak, tewas di bawah kekuatan militer Rusia.

Baca Juga: Madura United Ditekuk Persebaya Surabaya, Alie Sesay Jadi Penyelamat Bajul Ijo

 

 

Sementara jumlah korban dari pihak Rusia diperkirakan telah mencapai 5.300 orang tewas serta ratusan alutsista hancur.

Jumlah ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Anna Malyar lewat akun Facebook pribadinya.

Berikut data-data kerugian Rusia yang dicatat Anna Malyar sejak hingga 28 Februari sampai pukul 6:00 pagi waktu setempat.

Pesawat - 29 unit
Helikopter - 29 unit
Tank - 191 unit
Kendaraan tempur lapis baja - 816 unit
Meriam - 74 unit
Sistem pertahanan udara BUK - 1 unit
KOTA - 21
Peralatan otomotif - 291 unit
Cisterns - 60
Drone (UAV) OTR - 3 unit
Kapal / perahu - 2 unit
Sistem pertahanan udara - 5 unit
Personel sekitar 5300 orang (masih dalam penghitungan)

Baca Juga: Persebaya Surabaya Menang Dramatis! Gol Alie Sesay Bikin Madura United Gagal Raih Poin

Malyar mencatat bahwa informasi tersebut bersifat indikatif dan masih dapat diklarifikasi.

Hal ini dikarenakan sangat sulit untuk mendapatkannya setelah pertempuran karena para komandan terutama berfokus memimpin pertempuran.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Ruptly IB Times Al Arabiya day.kyiv.ua

Tags

Terkini

Terpopuler