JURNAL PALOPO- Polisi Rusia menangkap 5.250 warga yang melakukan aksi demonstrasi menolak perang dengan Ukraina.
Perang yang dilakukan antara Rusia dan Ukraina kini kian memanas, hingga buat ribuan masyarakat melakukan aksi demonstrasi.
Dalam aksi demonstrasi menolak perang antara Rusia dan Ukraina, pihak kepolisian bahkan telah mengamankan 5 ribu lebih pengunjung rasa.
Baca Juga: Dihadapkan dengan Perang Siber, Dubes Rusia untuk PBB: Informasi Salah Menyudutkan Negaranya
Perang Rusia dan Ukraina mulai pecah ketika Presiden Vladimir Putin memberikan tanda operasi militer pada Kamis 2022.
Dilansir Jurnal Palopo dari Al Jazeera, Moskow yang merupakan salah satu kota di Rusia, terdapat banyak polisi yang melebihi jumlah pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa, membawa plakat tulisan tangan dengan tanda perdamaian dan slogan anti-perang dalam bahasa Rusia dan Ukraina.
Peserta lainnya memakai topeng, dengan kata cukup terpampang di bagian depan.